Polda Sumsel 2 Kali Panggil Dokter MY, Pelaku Dugaan Pelecehan Istri Pasien di RS Bunda Medika

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Dokter MY, oknum dokter di rumah sakit Bunda Medika Jakabaring dilaporkan kasus pelecehan seksual kepada seorang istri pasien yang sedang menemani suaminya berobat.

Kuasa hukum korban TAF, Febriansyah SH mengatakan semenjak dilaporkan ke Polda Sumsel ia dan kliennya tidak pernah menjalin komunikasi dan bertemu secara langsung dengan oknum dokter tersebut.

"Belum pernah ketemu. Klien kami hanya ketemu saat kejadian saja selanjutnya, baik klien maupun kami sebagai PH tidak pernah ketemu, dak pernah juga komunikasi sama terlapor," ujar Febriansyah, Rabu (28/2/2024).

Baca juga: RS Bunda Medika Jakabaring Akui MY Dokter Ortopedi, Pelaku Dipecat Usai Dilaporkan Lakukan Pelecehan

Febri juga mengaku tak terlalu mengetahui berapa lama MY bertugas di rumah sakit tersebut.

Namun ia menyebut informasi yang didapat kliennya, MY juga berdinas di sebuah rumah sakit yang ada di Kota Prabumulih.

"Pengakuan dari klien begitu, terlapor dinas juga di Prabumulih. Itu diketahui pas klien nanya sama perawat 'kenapa dokter nya dateng malem?

Kata perawatnya karena ada dinas di RS Prabumulih. Nah makanya dokter itu datang sekitar pukul 22:30 WIB," tuturnya.

Baca juga: Sosok Dokter MY, Dokter Ortopedi RS Bunda Jakabaring Diduga Lecehkan Istri Pasien, Korban Lagi Hamil

Selama proses penyidikan, dokter MY diketahui telah dipanggil oleh penyidik Subdit PPA Ditreskrimum Polda Sumsel sebanyak dua kali.

"Sudah dua kali. Terakhir kali dia dipanggil sewaktu pasca Pemilu ," katanya.

IDI Sumsel Tidak Pandang Bulu

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI)  Wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) dr Hj Abla Ghanie Sp. THT-KL (K) angkat bicara soal dugaan pelecehan istri pasien yang dilakukan Dokter MY.

Ia mengatakan, pihaknya letakkan kasus dokter yang berdinas di RS Bunda Medika Jakabaring ini sebagai kasus dengan asas praduga tak bersalah.

"Jadi tetap dengan asas praduga tak bersalah, sampai penyelidikan selesai," kata Dokter Abla saat dikonfirmasi, Rabu (28/2/2024).

Menurutnya, kalau memang ternyata Dokter MY tersebut nantinya dinyatakan bersalah, maka IDI tidak akan membela suatu yang salah. 

"Kita selalu berpihak pada kebenaran, maka silakan diproses sesuai hukum," ungkapnya