Banjir di Sumsel

PLN Mulai Lakukan Pemulihan Jaringan Listrik, Kawasan Rawas Ilir dan Ulu Rawas Masih Padam

Listrik padam ini dikarenakan tiang tumbang, kabel putus karena diterjang longsor dan banjir sejak Kamis, 11 Januari 2024 lalu.

|
PLN Mulai Lakukan Pemulihan Jaringan Listrik, Kawasan Rawas Ilir dan Ulu Rawas Masih Padam - Warga-saat-mengungsi-akibat-banjir-di-Kabupaten-Musi-Rawas-Utara-Muratara.jpg
Tribun Sumsel/Eko Hepronis
Warga saat mengungsi akibat banjir di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).
PLN Mulai Lakukan Pemulihan Jaringan Listrik, Kawasan Rawas Ilir dan Ulu Rawas Masih Padam - rekening-dana-kemanusiaan-bantuan-banjir-di-sumsel.jpg
Sriwijaya Post
Tribunners, Sriwijaya Post dan Tribun Sumsel membuka rekening dana kemanusiaan untuk membantu saudara kita yang sedang tertimpa bencana banjir di Sumatera Selatan. Silahkan salurkan bantuan Anda ke rekening di atas.

SRIPOKU.COM, MURATARA -- Kondisi listrik masih padam di Kecamatan Rawas Ilir, Kecamatan Dapo dan Ulu Rawas di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan (Sumsel)

Listrik padam ini dikarenakan tiang tumbang, kabel putus karena diterjang longsor dan banjir sejak Kamis, 11 Januari 2024 lalu.

Manager PT PLN ULP Lubuklinggau, Teddy Triadi menyampaikan, wilayah yang masih padam itu dikarenakan ketinggian air masih tinggi.

"Yang masih padam total yakni Karang Dapo, Rawas Ilir dan Sarolangun Rawas, tepatnya di Desa Muara Kuis," ungkapnya saat dihubungi, Senin (15/1/2023).

Teddy menyampaikan, tempat itu belum dilakukan pemulihan karena menunggu air surut, karena banjirnya tidak bisa dilalui sama sekali.

"Sementara Di Desa Lubuk Kemang di Kecamatan Rawas Ulu ada tiang yang roboh, kabel 500 meter juga ikut terendam banjir," ujarnya.

Teddy pun meminta maaf karena selama tiga hari pemadaman terpaksa dilakukan, karena ketinggian air sudah sampai ke jalan.

"Apalagi jembatan KBM kemarin kabelnya masih terendam air dan bahkan tiangnya nyaris patah."

"Kami padamkan itu supaya tidak ada bahaya masyarakat kena setrum."

"Bukan unsur kesengajaan karena mereka itu menyangkut nyawa manusia," ungkapnya.

Teddy mengaku sudah berkoordinasi dengan Bupati, BPBD dan Kadiskominfo.

Bahkan sebelum listrik dinyalakan di Kecamatan Rupit kemarin, pihaknya sampai harus melakukan sisir ulang rumah warga yang masih terendam.

"NCB rumah yang terendam langsung kami turunkan."

"Artinya nyawa lebih prioritas kami untuk pelayanan."

"Ketika sudah dirasa aman baru kami nyalakan," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved