Berita PALI

Pipa Pertamina Meledak, Warga Desa Benuang PALI Panik Lari Berhamburan, 35 KK Diungsikan ke Tenda

Riswan juga menceritakan bahwa kebocoran pipa milik Pertamina itu sejak Jum'at (12/1/2024) sore kemarin dan sudah dicari titik bocornya

Penulis: Apriansyah Iskandar | Editor: pairat
SRIPOKU.COM/APRIANSYAH ISKANDAR
Suasana lokasi pipa minyak dan 35 KK mengungsi sementara di tenda darurat yang di bangun pihak Desa Benuang. 

SRIPOKU.COM,PALI - Pipa minyak milik PT Pertamina Hulu Rokan Adera Field bocor dan meledak yang berlokasi Desa Benuang Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI Sumatera Selatan.

Akibat ledakan, semburan minyak dan gas  yang bercampur lumpur membumbung tinggi sekitar 20 meter dan membuat warga setempat panik.

Menurut warga, suara ledakan terdengar sangat keras. Warga seketika berlarian keluar rumah untuk menyelamatkan diri dan memilih untuk mengungsi.

Beruntung ledakan ledakan tersebut tidak merusak pemukiman warga serta tidak menyebabkan korban jiwa.

Suasana lokasi pipa minyak dan 35 KK Desa Benuang.
Suasana lokasi pipa minyak dan 35 KK mengungsi sementara di tenda darurat yang di bangun pihak Desa Benuang.


"Kejadian sekitar pukul 04.30 Wib, ledakan cukup kuat, getaran kuat dan warga berhamburan lari mengungsi," ujar Riswan salah satu warga yang dikonfirmasi di lokasi, Sabtu (13/1/2024).


Riswan juga menceritakan bahwa kebocoran pipa milik Pertamina itu sejak Jum'at (12/1/2024) sore kemarin dan sudah di cari titik bocornya pipa tersebut oleh pihak Pertamina sejak kemarin.


Namun pada subuh tadi sekitar pukul 04.30 Wib, Sabtu (13/1/2024) pipa tersebut meledak dan menyemburkan minyak dan gas yang bercampur lumpur membumbung tinggi sekitar 20 meter sehingga membuat warga berhamburan keluar rumah.


"Dari kemarin sudah ada kebocoran dan bau gas, dari kemarin juga pihak Pertamina, namun pada subuh tadi sekitar pukul setengah 5, pipa tersebut meledak dan membuat panik warga,"ungkapnya.


Atas kejadian itu, puluhan warga sekitar pun diungsikan sementara dengan mendirikan tenda oleh pihak Desa di radius sekitar 100 meter dari lokasi kejadian.


Maryani warga lainnya mengatakan untuk saat ini warga masih mengungsi selagi menunggu perbaikan pipa tersebut, karena bau gas masih pekat sehingga membuat warga takut untuk pulang kerumah.


"Untuk sementara mengungsi dulu pak, belum bisa beraktivitas untuk memasak, karena belum dibolehin nyalahin kompor, untuk makan saat ini diberikan nasi kotak oleh Pertamina,"ungkapnya.


Kepala Desa Benuang Kawaludin mengatakan ada 35 KK yang telah diungsikan untuk sementara selagi menunggu perbaikan, dikarenakan bau gas di sekitar lokasi masih begitu pekat di sekitar lokasi dan berbahaya jika ada percikan api.


"Kejadian sehabis subuh saat warga baru bangun tidur, karena bau gas masih menyengat, kita dirikan dulu tenda pengungsian. Ada 35 KK yang saat ini mengungsi,"terangnya.


Kawaludin juga mengatakan, untuk penanganan saat ini pihak Pertamina sedang berupaya mengatasi kebocoran pipa tersebut.


"Saat ini juga telah ada bantuan logistik makanan untuk warga yang mengungsi karena mereka masih takut pulang ke rumah," kata dia.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved