Berita Viral

Viral Dokter Wanita di Kendari Aniaya dan Sekap Apoteker Hingga tak Sadarkan Diri

Viral di media sosial aksi seorang dokter perempuan di Kendari, Sulawesi Tenggara, yang menganiaya apoteker.

Penulis: Muhammad Naufal Falah | Editor: Odi Aria
Kolase TribunnewsSultra
Nasib dokter wanita di Kendari aniaya dan sekap apoteker, Kini Terancam Dibui  

SRIPOKU.COM -- Viral di media sosial aksi seorang dokter perempuan di Kendari, Sulawesi Tenggara, yang menganiaya apoteker.

Bukan hanya menyekap, dokter berinisial E ini juga menyekap apoteker.

Akibat aksi dokter itu, korban tidak sadarkan diri hingga mengalami muntah-muntah.

Baca juga: Video Kondisi Santri di Jambi Setelah Dibully Senior Viral, Sampai Telepon Ayah Minta Tolong

Melansir dari TribunnewsSultra, Minggu (3/12/2023) Kepolisian Resor atau Polresta Kota Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra) menahan seorang dokter berinisial E.

E ditangkap setelah pihak kepolisian menemukan alat bukti yang cukup terkait dugaan penganiayaan.

Dia diduga telah menganiaya anak buahnya berinisial ZS yang berprofesi sebagai apoteker di apotik milik E.

Kasat Reskrim Polresta Kota Kendari AKP Fitrayadi mengatakan E sendiri ditangkap di Jalan Samratulangi Kelurahan Mandonga Kecamatan Mandonga Kota Kendari, Jumat (1/12/2023).

Kata Fitrayadi saat ini E sudah diamankan di Mako Polresta Kota Kendari dan langsung ditahan.

"Langsung dilakukan penahanan," tuturnya.

Kata Fitrayadi E sendiri dijerat dengan pasal tindak pidana penganiyaan Pasal 351 ayat (1) KUHP.

"Ancaman hukuman 2,8 tahun penjara," tuturnya.

Kronologi

Seorang apoteker berinisial ZS diduga menjadi korban penganiayaan oknum dokter inisial E disalah satu apotek di Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kasus itu diketahui sudah dilaporkan di Kantor Kepolisian Resor Kota atau Polresta Kendari, Provinsi Sultra, pada Kamis (30/12/2023).

Berdasarkan keterangan ZS, penganiayaan itu terjadi saat  diarahkan untuk menuju di lantai dua.

Di sana, dia bertemu salah satu temannya dan terduga pelaku.

Ketika berada di dalam ruangan lantai dua itu, dia kemudian ditunjukkan chat grup WhatsApp dan mempertanyakan maksud dari isi chat tersebut.

Lalu, tidak lama kemudian dia mengaku dijambak.

"Di lantai dua ini saya ditempeleng, dijambak, dipukulkan kotak tisu dan botol minuman plastik," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsSultra.com, Jumat (1/12/2023).

Tak sampai di situ, dia mengaku kembali menjadi korban penganiayaan di lantai satu hingga membuat dirinya jatuh pingsan.

"Di lantai satu saya ditampeleng bagian telinga sampai pingsan," tuturnya.

Sementara terduga pelaku yang berhasil dikonfirmasi TribunnewsSultra.com, berinisial E membantah telah menganiaya salah seorang apotekernya.

Baca juga: Video: Dulu Viral Gegara Nikah di ICU, Kini Suami Selingkuh Dengan Pegawai, Diselingkuhi Saat Hamil

"Saya mau klarifikasi tidak ada itu penganiayaan dan penyekapan," tuturnya, Jumat (1/12/2023).

Dia mengatakan pada saat itu sedang menangani dua pasien di kliniknya itu.

"Kemarin itu ada dua pasienku yang saya tangani, sampai jam berapa, jadi tidak ada itu penganiayaan," jelasnya.

Dia pun mengatakan sekalipun menganiaya pasti akan terekam CCTV karena di dalam ruangan itu ada beberapa CCTV yang disimpan.

"Ada semua CCTV nanti dilihat saja toh," tuturnya.

Artikel ini diolah dari TribunnewsSultra.com

Dapatkan berita terkait dan informasi penting lainnya dengan mengklik Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved