Gibran Cawapres Prabowo
Reaksi Ketua DPD PDI Perjuangan Sumsel Usai Gibran Dicomot Golkar jadi Cawapres Prabowo
"Tidak ada komentar," kata Giri yang juga keponakan Ketum DPP PDI-P, Megawati Soekarno Putri.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Yandi Triansyah
Tidak hanya itu kata Fatkurohman, di Banten juga dan juga di beberapa wilayah seperti di Sumsel, Sumatera Utara, terutama di wilayah Sumatera ini menjadi perebutan suara basis antara Anies Baswedan dengan Prabowo.
"Ketika ada penurunan basis, maka salah satu langkah strategi adalah bagaimana mengamankan posisi tengah dan salah satu cara adalah memperluas basis pemilih Jokowi seperti suara Jawa Tengah yang menjadi basis utama Jokowi pada dua Pilpres sebelumnya," terangnya.
Mantan Sekretaris Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya (IKA Fisip Unsri), dengan masuknya Gibran di Pilpres 2024, dianalisa tidak hanya pemilih milenial yang bisa masuk di kubu Prabowo, tetapi juga pemilih Jawa yang banyak tercecer di luar Jawa sehingga menjadi target khusus secara strategi politik.
Hal ini bisa mendegradasi suara Ganjar Pranowo yang saat ini sudah menggandeng Menkopolhukam Mahfud MD. Tentunya pertarungan secara elektoral tidak lagi di Pulau Jawa. Tetapi di luar Pulau Jawa seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia bagian timur. Karena secara elektoral akan mengalami pemerataan di Pulau Jawa.
"Kalau kita lihat hadirnya Mahfud MD tentunya menjadi penguat bagi Ganjar Pranowo untuk segmen pemilih Nahdhatul Ulama di wilayah Jawa Timur bersaing dengan Cak Imin dan juga Prabowo sudah cukup kuat di Jawa Timur sehingga kekuatan berimbang. Jawa Tengah dengan masuknya Gibran Rakabuming Raka tentunya juga akan menjadi lebih ke berimbang," katanya.
Bung FK meyakini ada penurunan suara Ganjar di Jawa Tengah dengan masuknya Gibran jika nanti menjadi Cawapresnya Prabowo. Begitu juga di Jawa Barat dengan Anies menjadi sosok Capres dan hadirnya PKS sebagai pendukungnya tentunya menjadi ancaman bagi Prabowo yang selama ini menjadi basis utama Prabowo pada Pilpres 2014 maupun 2019.
Dengan terjadinya pemerataan di basis-basis Pulau Jawa, maka persaingan di luar Pulau Jawa yang penentu. Tidak hanya pemilih milenial, tetapi pemilih berbasis Jawa terutama di wilayah Sumatera, Kalimantan, dan juga Sulawesi begitu banyak pemilih Jawa.
"Di Sumatera Selatan sendiri kalau kita identifikasi ada sekitar 31 persen pemilih Jawa pada Pilpres sebelumnya ini mayoritas menjadi basis pemilih Jokowi. Nah ini tentunya dengan adanya Ganjar di PDI-P dan Gibran di Prabowo tentunya akan mengambil segmen pemilih Jawa. Kalau di Sumatera Selatan sendiri kita identifikasi memang pemilih Jawa sekitar 31 persen ini sudah terjadi pembelahan. Sebagian ke Ganjar, sebagian ke Prabowo," paparnya.
Sementara untuk etnis lokal di Sumatera Selatan pertarungannya justru terjadi antara Anies Baswedan dengan Prabowo Subianto.
"Seperti itu gambaran tentang elektoral. Maka jika nantinya Gibran lebih memilih Cawapresnya Prabowo, maka ada beberapa basis-basis yang memang saat ini dimiliki Ganjar akan terancam dengan hadirnya Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya Prabowo terutama di wilayah Jawa Tengah. Dan di luar Jawa segmen pemilih Jawa Trans yang cukup banyak di wilayah Sumatera juga akan terancam dengan hadirnya Gibran Rakabuming Raka," pungkasnya. (Abdul Hafiz)
PDIP Tagih Gibran Rakabuming Raka Kembalikan KTA Usai Dideklarasikan Jadi Cawapres Prabowo |
![]() |
---|
PDI-P Anggap Gibran Jadi Cawapres Prabowo Sebagai Tindakan Membangkang Keputusan Partai |
![]() |
---|
Tanpa Surat Pemberhentian, PDIP Anggap Gibran Rakabuming Raka Sudah Keluar dari Partai |
![]() |
---|
Pengamat Sebut Pilpres Bisa 2 Putaran Usai Prabowo Umumkan Nama Gibran Jadi Wakilnya |
![]() |
---|
Karier Politik Jokowi Kalah Cepat, Gibran Cuma 2 Tahun Jabat Walikota Solo, Kini Jadi Cawapres |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.