Gibran Cawapres Prabowo

Reaksi Ketua DPD PDI Perjuangan Sumsel Usai Gibran Dicomot Golkar jadi Cawapres Prabowo

"Tidak ada komentar," kata Giri yang juga keponakan Ketum DPP PDI-P, Megawati Soekarno Putri. 

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Abdul Hafiz
Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Sumsel HM Giri Ramandha N Kiemas SE MM enggan mengomentari Walikota Surakarta kader PDI-P Gibran Rangkabuming Raka yang diumumkan Partai Golkar menjadi Cawapresnya Prabowo. 

Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Partai Golkar mengumumkan mengusung Walikota Surakarta kader PDI-P Gibran Rangkabuming Raka sebagai Cawapres Prabowo pada Rapimnas Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Sabtu (21/10/2023). 

Tentu ini mengejutkan sebab sebelumnya DPP PDI Perjuangan meminta agar Walikota Surakarta ini Kepala Daerah berusia muda kader PDI-P menjadi salah satu Juru Kampanye (Jurkam) Pasangan Bakal Calon Presiden dan Bakal Calon Wakil Presiden Ganjar Pranowo — Mahfud MD. 

Surat yang ditandatangani Ketua DPP PDI-P Bambang Wuryanto tertanggal 19 Oktober 2023 Nomor: 5640 /IN/DPP/ X 2023 ditujukan kepada Kepala Daerah Kader PDI Perjuangan merupakan Instruksi dan Penugasan. 

Dengan telah selesainya proses pendaftaran Pasangan Bakal Calon Presiden dan Bakal Calon Wakil Presiden Ganjar Pranowo — Mahfud MD di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia, maka DPP Partai menginstruksikan kepada seluruh kepala daerah kader PDI Perjuangan untuk mensosialisasikan pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden tersebut. 

Dengan melihat begitu besarnya antusiasme masyarakat dan khususnya kalangan pemilih muda, maka DPP Partai memandang perlu untuk menugaskan para kepala daerah berusia muda untuk turut berperan aktif membantu upaya pemenangan pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD pada Pemilu Presiden 2024 yang akan datang. 

Pengamat Politik Sebut Jika Gibran Diambil Prabowo sebagai Cawapres, Ancaman Migrasi Pemilih Ganjar

Sayangnya ketika Sripoku.com mencoba meminta pendapat kader PDI-P di Sumsel, Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Sumsel HM Giri Ramandha N Kiemas SE MM enggan berkomentar. 

"Tidak ada komentar," kata Giri yang juga keponakan Ketum DPP PDI-P, Megawati Soekarno Putri. 

Ketua DPD Partai Gerindra Sumsel Hj Kartika Sandra Desi SH, maupun Sekretaris DPD Partai Golkar Sumsel Andie Dinialdie SE MM juga beberapa coba dihubungi belum memberikan komentarnya terkait Gibran. 

Menanggapi perkembangan dinamika politik pencapresan di tanah air saat ini, Pengamat Politik Public Trust Institute (PUTIN) Fatkurohman mengaku tertarik melihat perkembangan politik dinamika Pilpres terutama di koalisi Indonesia Maju yang saat ini Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka telah diusung Golkar untuk menjadi Cawapres Prabowo. 

"Jika nantinya benar diambil oleh Prabowo sebagai cawapres tentunya secara politik dan elektoral berdampak pada PDI-P yang mengusung Capresnya Ganjar Pranowo terutama terkait ancaman migrasi pemilih di basis Ganjar yang beririsan dengan Gibran di Jawa Tengah," ungkap Fatkurohman. 

Pria yang akrab disapa Bung FK mengatakan karena mau bagaimanapun Gibran adalah sosok muda dan mempunyai basis di Jawa Tengah dan tentu bisa berdampak Elektoral wilayah tersebut selain segmen pemilih muda. 

"Saya menganalisa terkait keputusan Golkar ini, sosok Gibran bisa dianggap punya peran penting dari sisi elektoral bisa mendongkrak elektoral Golkar. Yang pertama adalah bagaimana mencoba untuk menarik elektoral atau suara di Jawa Tengah sebagai kandang Banteng karena Prabowo dan Golkar juga lemah di sana. Selain itu juga bisa saja untuk antisipasi basis utama yang mungkin terancam migrasi  karena punya irisan yang sama capres  Anies Baswedan," ujarnya. 

Strategi menarik Gibran bisa saja untuk menambah kekuatan atau juga menambal kelemahan di wilayah lain. Salah satu kelemahan bagi Prabowo ketika nantinya pemilih utama Prabowo mengalami degradasi atau penurunan karena punya basis yang sama dengan Anies Baswedan.

"Misalkan beberapa wilayah di Jawa Barat. Ini pertarungan antara Anies Baswedan dengan Prabowo sangat kuat," katanya. 

Tidak hanya itu kata Fatkurohman, di Banten juga dan juga di beberapa wilayah seperti di Sumsel, Sumatera Utara, terutama di wilayah Sumatera ini menjadi perebutan suara basis antara Anies Baswedan dengan Prabowo. 

"Ketika ada penurunan basis, maka salah satu langkah strategi adalah bagaimana mengamankan posisi tengah dan salah satu cara adalah memperluas basis pemilih Jokowi seperti suara Jawa Tengah yang menjadi basis utama Jokowi pada dua Pilpres sebelumnya," terangnya. 

Mantan Sekretaris Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya (IKA Fisip Unsri), dengan masuknya Gibran di Pilpres 2024, dianalisa tidak hanya pemilih milenial yang bisa masuk di kubu Prabowo, tetapi juga pemilih Jawa yang banyak tercecer di luar Jawa sehingga menjadi target khusus secara strategi politik. 

Hal ini bisa mendegradasi suara  Ganjar Pranowo yang saat ini sudah menggandeng Menkopolhukam Mahfud MD. Tentunya pertarungan secara elektoral tidak lagi di Pulau Jawa. Tetapi di luar Pulau Jawa seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia bagian timur. Karena secara elektoral akan mengalami pemerataan di Pulau Jawa. 

"Kalau kita lihat hadirnya Mahfud MD tentunya menjadi penguat bagi Ganjar Pranowo untuk segmen pemilih Nahdhatul Ulama di wilayah Jawa Timur bersaing dengan Cak Imin dan juga Prabowo sudah cukup kuat di Jawa Timur sehingga kekuatan berimbang. Jawa Tengah dengan masuknya Gibran Rakabuming Raka tentunya juga akan menjadi lebih ke berimbang," katanya. 

Bung FK meyakini ada penurunan suara Ganjar di Jawa Tengah dengan masuknya Gibran jika nanti menjadi Cawapresnya Prabowo. Begitu juga di Jawa Barat dengan Anies menjadi sosok Capres dan hadirnya PKS sebagai pendukungnya tentunya menjadi ancaman bagi Prabowo yang selama ini menjadi basis utama Prabowo pada Pilpres 2014 maupun 2019.

Dengan terjadinya pemerataan di basis-basis Pulau Jawa, maka persaingan di luar Pulau Jawa yang penentu. Tidak hanya pemilih milenial, tetapi pemilih berbasis Jawa terutama di wilayah Sumatera, Kalimantan, dan juga Sulawesi begitu banyak pemilih Jawa. 

"Di Sumatera Selatan sendiri kalau kita identifikasi ada sekitar 31 persen pemilih Jawa pada Pilpres  sebelumnya ini mayoritas menjadi basis pemilih Jokowi. Nah ini  tentunya dengan adanya Ganjar di PDI-P dan Gibran di Prabowo tentunya akan mengambil segmen pemilih Jawa. Kalau di Sumatera Selatan sendiri kita identifikasi memang pemilih Jawa sekitar 31 persen ini sudah terjadi pembelahan. Sebagian ke Ganjar, sebagian ke Prabowo," paparnya. 

Sementara untuk etnis lokal di Sumatera Selatan pertarungannya justru terjadi antara Anies Baswedan dengan Prabowo Subianto

"Seperti itu gambaran tentang elektoral. Maka jika nantinya Gibran lebih memilih Cawapresnya Prabowo, maka ada beberapa basis-basis yang memang saat ini dimiliki Ganjar akan terancam dengan hadirnya Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya Prabowo terutama di wilayah Jawa Tengah. Dan di luar Jawa segmen pemilih Jawa Trans yang cukup banyak di wilayah Sumatera juga akan terancam dengan hadirnya Gibran Rakabuming Raka," pungkasnya. (Abdul Hafiz)
 

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved