Almas, Penggugat UU Pemilu yang Muluskan Jalan Gibran Maju Pilpres 2024 Ngaku karena Alasan Prihatin

Meski begitu, Almas menyebut tidak masalah jika putusan MK yang mengabulkan gugatannya dimanfaatkan Gibran untuk maju sebagai cawapres.

Editor: Fadhila Rahma
Instagram
Almas, Penggugat UU Pemilu yang Muluskan Jalan Gibran Maju Pilpres 2024 Ngaku karena Alasan Prihatin 

Menurut Budiman, kenyamanan itu muncul lantaran PSI memiliki warna jaket partai yang sama dengan PDI-P yakni merah. Kemudian, banyak kenalan dan kerabatnya yang tergaabung sebagai anggota PSI.

"Pertama warnanya sama, merah. Kedua pengurusnya banyak teman-temab lama saya berdiskusi maupun nongkrong," ucapnya. Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie sempat menggoda Budiman untuk bergabung dengan PSI.

"Kami tunggu kedatangannya mas Budiman di kantor PSI. Jaketnya ukuran berapa, Mas? Bercanda nanti ada yang marah," kata Grace dalam sambutannya.

Celotehan Grace itu disambut meriah oleh tepuk tangan dan tawa dari para kader yang hadir di lokasi.

Dalam acara itu, hadir pula dua tamu dari pihak eksternal PSI lainnya yakni putri almarhum Presiden keempat Republik Indonesia (RI) Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Rela Dipecat

Sebelumnya, Budiman mengaku rela dipecat demi mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi bakal calon presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Jika partai menilai tindakannya mendukung Prabowo sebagai capres keliru, Budiman dengan bersedih hati siap menerima konsekuensi pemecatan.

Budiman Sudjatmiko (Tribunnews/ Herudin)
Budiman Sudjatmiko (Tribunnews/ Herudin) ()

"Jika misalnya yang saya katakan yang saya lakukan (mendukung Prabowo) salah keliru, ya dengan berat hati seandainya saya secara administratif dicabut keanggotaan saya, tentu saya sangat sedih," kata Budiman saat ditemui di Komplek Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (19/8/2023) malam.

Namun hingga saat ini, Budiman menyebut belum ada surat pemecatan atau surat peringatan dari PDI-P atas dukungannya kepada Prabowo.

Meski harus dipecat, dia yakin tetap menjadi kader nasionalis dan Soekarnois, sesuai ideologi partai berlambang banteng.

Di sisi lain, mantan Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik ini berharap agar PDI-P tidak memberikan sanksi berat berupa pemecatan atas dukungannya kepada Prabowo.

Karena menurut Budiman, dukungan yang dilakukan kepada Prabowo bisa membuka jalan afiliasi strategis PDI-P dengan Gerindra.

"Bisa saja kesimpulannya begitu sehingga saya tidak dinyatakan terlalu bersalah," ucap dia.

"Sehingga kemudian tindakan saya ya salah, tapi sanksinya tidak harus dipecat. Saya sih berharap itu," imbuh dia.

 

Artikel ini diolah dari TribunJakarta

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved