Momen Gibran Buka Pacu Jalur, Sungai Kuantan Jadi Lautan Manusia Berbaju Melayu

Festival Pacu Jalur 2025 di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, resmi dibuka oleh Wakil Presiden Gibran

Editor: adi kurniawan
Tribunnews.com/Taufik Ismail
PACU JALUR - Festival Pacu Jalur 2025 di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, resmi dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming Raka, Rabu (20/8/2025). 

SRIPOKU.COM -- Festival Pacu Jalur 2025 di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, resmi dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming Raka, Rabu (20/8/2025).

Acara ini digelar sebagai bagian dari rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, sekaligus menjadi panggung budaya yang memperkuat identitas Melayu di tengah masyarakat lokal.

Ribuan warga memadati tepian Sungai Kuantan sejak pagi, mengenakan pakaian adat Melayu sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi budaya yang telah diwariskan turun-temurun.

Pria tampak mengenakan Tekuluak Belango, sementara wanita mengenakan Tekuluak Barembai, dua busana khas yang lazim digunakan dalam acara adat dan perayaan budaya.

Gibran tiba di lokasi sekitar pukul 13.38 WIB bersama Ibu Wakil Presiden, Selvi Ananda.

Mengenakan batik lengan panjang, ia langsung menuju titik start perlombaan untuk melakukan pembukaan resmi dengan mengangkat bendera lomba.

Dalam seremoni pembukaan, Gibran didampingi oleh Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dan Menteri Budaya Fadli Zon.

Ia juga sempat berbincang dengan Gubernur Riau Abdul Wahid dan Bupati Kuansing Suhardiqman mengenai potensi Pacu Jalur sebagai warisan budaya tak benda yang dapat diajukan ke UNESCO.

Berdasarkan informasi dari panitia, sebanyak 228 jalur atau perahu tradisional ikut serta dalam perlombaan tahun ini.

Namun, pada hari pertama pembukaan, hanya sekitar 30 hingga 50 jalur yang ditampilkan dalam pawai seremonial.

Jalur-jalur tersebut dihias dengan ornamen khas, termasuk bendera Merah Putih dan lambang masing-masing kelompok peserta.

Di barisan depan tampak jalur bernama Si Ganteng Ibu Kota dan Putri Anggun, yang menarik perhatian penonton.

Di sepanjang area menuju sungai, puluhan stan pameran berdiri rapi, menampilkan produk UMKM lokal, kuliner tradisional, dan kerajinan tangan khas Kuansing.

Kehadiran sektor ekonomi kreatif ini menjadi pelengkap wajah festival yang tidak hanya mengangkat budaya, tetapi juga memberdayakan masyarakat.

“Pacu Jalur adalah jantung tradisi kami. Kami ingin anak-anak muda tahu bahwa ini bukan sekadar lomba, tapi sejarah,” ujar Roni, tokoh adat setempat yang ikut mengorganisasi acara.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved