Breaking News

Berita OKI

Aksi Heroik 6 Warga OKI Tangkap Buaya 3 Meter, Khawatir Makan Korban Terpaksa Diikat di Atas Pick Up

Buaya berukuran jumbo tersebut ditangkap setelah terkena alat setrum ikan di lokasi area objek sungai lelang lebak lebung (L3) yang dikelola warga

Editor: Odi Aria
Handout
Buaya berukuran 3 meter ditangkap warga di Sungai Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan. 

SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG -- Seekor buaya muara berukuran 3 meter dan berat sekitar 200 kilogram berhasil ditangkap warga di Sungai Lempuing, Sungai Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan, Senin (11/9/2023).


Buaya berukuran jumbo tersebut ditangkap setelah terkena alat setrum ikan di lokasi area objek sungai lelang lebak lebung (L3) yang dikelola warga.


"Jadi sungai lelangan itu yang mengelola kebetulan saya dan teman-teman, saat itu kami sedang nyetrum ikan.

Tiba-tiba ada hewan berukuran besar mengambang dan begitu diliat kami kaget ternyata itu seekor buaya besar yang keadaan pingsan," ungkap Dion, salah seorang pria penangkap buaya, Selasa (12/9/2023).


Melihat buaya sudah tidak bergerak, maka ia bersama 5 orang rekan lainnya berinisiatif mengangkat buaya dari sungai ke permukaan daratan.


"Saat itu karena buaya sudah lemas tidak bergerak, maka kami menariknya ke permukaan.

Total ada 6 orang yang menarik karena memang kondisinya besar dan sangat berat," tuturnya.


Setelah buaya berada di permukaan tanah, selanjutnya Dion dan rekannya mengikat tangan, kaki dan menutup mulut buaya muara itu dengan tali tambang dan kain.


"Sempat kami bingung mau dibawa pake apa buaya besar ini, tetapi tidak lama saya memerintahkan teman-teman untuk mengangkutnya pakai keruntung (gerobak motor),"


"Karena kami bingung buaya mau dibawa kemana, akhirnya saya bawa saja kerumah di Desa Nirwana, Kecamatan Semendawai Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu (perbatasan desa antara OKI dan OKU)," bebernya.


Menurutnya, hingga kini ikatan pada buaya tersebut tidak dilepas, karena khawatir akan menyerang manusia maupun hewan lainnya.


"Sebenarnya saya tidak tahu mau di ke mana kan buaya ini dan apakah buaya harus dilepas kembali ke sungai, tetapi khawatir akan membahayakan warga lain.


Makanya hingga kini buaya saya taruh diatas mobil pick up dan setiap hari selalu disiram 3 kali sehari supaya buaya masih tetap hidup," ungkapnya.


Dijelaskan, awal mula ditemukan buaya saat Jum'at (8/9) lalu ditemukan jejak buaya di sekitar area objek lelangan. Namun saat dicari tidak ditemukan hal demikian.


Selanjutnya pada Senin (11/9/2023) kemarin siang. Rombongan mereka kembali melakukan aktivitas mencari ikan di area anak sungai objek lelang dan saat itu ditemukan buaya tengah mengambang dilokasi.


"Sewaktu buaya mengambang kami kaget, karena selama ini belum pernah ada maupun terlihat predator itu di sungai," katanya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved