Karhutlah di Sumsel

Sore Sampai Subuh Petugas Berjibaku Padamkan Api di Pedamaran OKI, 300 Hektar Lahan Gambut Terbakar

Kita akui akses untuk menuju ke titik api ini sangat sulit. Hingga kini kita lihat masih ada spot-spot titik api kecil yang ada di sana

Editor: Yandi Triansyah
handout
300 hektar lahan gambut di Desa Cinta Jaya, Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), terbakar, Selasa (5/9/2023). 

SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG - 300 hektar lahan gambut di Desa Cinta Jaya, Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), terbakar, Selasa (5/9/2023).

Ratusan hektar lahan terbakar ludes hanya kurang dari sehari.

Saking dahsyatnya api yang membakar lahan petugas di lapangan berjibaku memadamkan api sejak sore hingga subuh.

Bupati OKI, H. Iskandar SE menilai kebakaran lahan gambut yang terjadi pada kemarin sore hingga semalam merupakan salah satu kebakaran yang luar biasa.

"Alhamdulillah, tim pengendali kebakaran kita dari Manggala Agni, BPBD, Masyarakat Peduli Api, Pelita, dibantu juga dengan Polres dan TNI semua turun untuk mengendalikan bencana kebakaran," kata dia.

Menurut dia, lahan yang terbakar merupakan konservasi lahan gambut sehingga tidak bisa dilakukan apapun terhadap lahan tersebut.

"Kita akui akses untuk menuju ke titik api ini sangat sulit. Hingga kini kita lihat masih ada spot-spot titik api kecil yang ada di sana," kata dia.

Iskandar mengungkapkan kendala petugas di lapangan menjangkau lokasi terbakar dan ketersedian sumber air.

"Apalagi saat terjadi kebakaran seperti ini, selain akses menuju lokasi, ketersediaan sumber air juga tidak ada," kata dia.

Ke depan, pemkab OKI berencana akan mencari solusi untuk bekerjasama dengan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan BRG (Badan Restorasi Gambut).

"Bagaimana jika suatu saat terjadi kebakaran namun lokasinya sulit untuk dijangkau, sementara kita ingin mitigasi bencana tersebut bisa maksimal dan pemadaman bisa mencapai titik api terdalam," katanya.

Saat disinggung mengenai penyebab kebakaran hingga indikasi unsur perbuatan manusia, Iskandar menuturkan jika ia tidak ingin berandai-andai dan menyerahkan penyelidikan ke pihak terkait sebab ada banyak kemungkinan.

"Kita tidak berandai-andai mengenai sumber penyebab kebakaran ini, apakah disebabkan oleh oknum ataupun masyarakat dengan niat suatu keuntungan atau kepentingan,"

"Tapi yang namanya alam itu, bisa bersifat terbakar dengan sendirinya apalagi ini adalah lahan gambut yang ketika cuaca panas dan teroksidasi, unsur batu bara muda yang terkandung dalam gambut dapat menimbulkan suatu proses pembakaran dengan sendirinya secara alami," terangnya.

Dilanjutkan sesuai dengan instruksi bahwa dalam menanggulangi bencana karhutlah ini dengan cara keroyokan, termasuk juga dalam hal penyelidikan.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved