Bayi Tertukar di Bogor
Nasib Rumah Sakit Sentosa Usai Kasus Bayi Tertukar di Bogor, Pasien Menurun, Dilaporkan ke Polisi
Kuasa Hukum dari Siti Maulia, Rusdy Ridho mengatakan, pelaporan ini dibuat setelah mediasi keluarga dan pihak rumah sakit tidak menemukan kata sepakat
Seharusnya, Siti dan bayinya bisa melaksanakan rawat gabung.
Hal itulah yang membuat awal mula insiden gelang dobel atau gelang dengan nama sama terpasang di kedua bayi hingga akhirnya dua bayi laki-laki tertukar.
Dalam PP Nomor 33 Tahun 2012 harus ada rawat gabung ibu dan bayi selama 24 jam.
Kelalaian pelayanan kesehatan sudah seharusnya menjadi tanggung jawab rumah sakit.
Namun, hingga kini, rumah sakit dianggap tidak bertanggung jawab dan justru malah melimpahkan kesalahan kepada lima perawat dan bidan.
Mereka dinonaktifkan karena terlibat dalam kasus tersebut.
"SOP dari rumah sakit ini kan tidak benar, ya ada rawat pisah itu loh."
"Intinya yang kita laporkan itu korporasinya."
"Bukan perorangannya."
"Kalau dari awal rawat gabung, kan gak mungkin bayi bisa tertukar," ungkapnya.

===
Sudah mendapat dampak
Sebelum dilaporkan oleh Siti Mauliah dan Dian, pihak RS Sentosa menyebut saat ini sudah menerima dampak dari kasus tersebut.
Dampak tersebut yakni kerugian menurunnya jumlah pasien yang datang berobat ke RS.
Bayi Tertukar Setahun di Rumah Sakit Bogor Akhirnya Kembali ke Pelukan Ibu Kandungnya Masing-masing |
![]() |
---|
Rumah Sakit Blak-blakan Ungkap Alasan Bayi Tertukar di Bogor, Perawat Teledor Saat Pasien Mau Pulang |
![]() |
---|
Akhirnya Hasil Tes DNA Bayi Tertukar di Bogor Keluar, Anak Siti Mauliah Dinyatakan Benar Tertukar |
![]() |
---|
Hasil Tes DNA Bayi Tertukar Diumumkan, Wartawan Dengar Suara Tangisan dari Gedung Polres Bogor |
![]() |
---|
Ada Suara Isak Tangis di Proses Mediasi Tes DNA Bayi Tertukar di Mako Polres Bogor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.