Budidaya Madu Trigona Dukung Kurangi Dampak Karhutla di Sumsel

“Dengan adanya budidaya lebah yang dilakukan oleh masyarakat harapannya dapat meningkatkan kesadaran masyarakat

Editor: Yandi Triansyah
handout
Kapolres OKU Polda Sumsel AKBP Arif Harsono, SIK, MH diajak melihat program SMBR Economic and Education bee farm yang merupakan program pemberdayaan masyarakat dan lingkungan memanfaatkan Habitat Budidaya Lebah Trigona yang ada di lahan bekas tambang SMBR. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Budidaya lebah Trigona yang ada di lahan bekas tambang SMBR dinilai bisa mengurangi kegiatan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang sering dilakukan oleh masyarakat pada saat musim kemarau selain sebagai sumber mendongkrak perekonomian masyarakat.

Kapolres OKU Polda Sumsel AKBP Arif Harsono, SIK, MH diajak melihat program SMBR Economic and Education bee farm yang merupakan program pemberdayaan masyarakat dan lingkungan memanfaatkan Habitat Budidaya Lebah Trigona yang ada di lahan bekas tambang SMBR saat berkunjung ke perusahaan itu awal pekan kemarin.

SMBR telah bekerja sama dengan desa binaan Corporate Social Repsonsilibility (CSR) melalui Kelompok Tani Terpadu Desa Laya dan BUMDes Maju Mandiri dalam mengelola budidaya lebah trigona dan pengembangan bisnis madu melalui brand produk Beeyond Honey," ujarnya, Kamis (31/8/2023)

AKBP Arif mengatakan program yang tepat dan mudah dilakukan oleh masyarakat salah satunya dengan Budidaya Lebah Trigona.

“Dengan adanya budidaya lebah yang dilakukan oleh masyarakat harapannya dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dengan tidak melakukan Karhutla yang akan mengganggu habitat dari budidaya lebah khususnya di kabupaten OKU,” kata Arif setelah mencicipi madu lebah trigona.

Arif juga menambahkan SMBR dapat berbagi pengetahuan tentang bagaimana menciptakan lingkungan yang baik untuk budidaya lebah yang sudah berhasil dilakukan di lingkungan SMBR dan dapat dijadikan standard acuan yang dilakukan oleh masyarakat.

Sementara itu Vice President of Mining SMBR Muhammad Beni yang mendampingi kunjungan menjelaskan budidaya ini merupakan hasil replikasi yang dihasilkan dari area reklamasi pasca tambang yang diubah menjadi lahan vegetasi dan ekosistem baru, serta menjadi habitat bagi berbagai fauna yang hidup di sekitar areal tambang SMBR oleh Department of Mining (Beeyond Mining), salah satunya adalah lebah trigona.

Lebih lanjut dijelaskan, Kolaborasi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat dalam budidaya madu trigona, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya upaya pelestarian lingkungan secara berkelanjutan.

“Komitmen ini sejalan dengan pilar keberlanjutan SIG yaitu menciptakan nilai bagi karyawan dan komunitas yang berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar,” tutup Beni.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved