SOSOK Sungadi dan Ahmad Juwanto yang Derita Obesitas, Lari Saat Ambulans Datang hingga Putus Sekolah
Saat baru lahir berat badan Sungadi 5 kilogram kurang 2 ons. Ahmad Juwanto mulai obesitas sejak usia 10 tahun.
"Sejak umur 10 tahun (mulai obesitas). Waktu itu masih bisa beraktivitas sampai umur 17 tahun. Naik drastis (berat badan) umur 18 tahun," kata Juwanto di Jakarta Timur, Rabu (5/7/2023).
Bobot tubuhnya sekarang membuat Juwanto tidak memungkinkan untuk berjalan.
Seluruh waktunya dihabiskan dengan berbaring dan duduk di ruang tamu rumah.
Tak hanya itu, Juwanto juga kerap mengalami insomnia atau sulit tidur.
Juwanto baru bisa tidur lelap saat dini hari, selama tak bisa tidur dia hanya bermain HP.
Mirisnya lagi Juwanto kini putus sekolah.
Dia dan keluarganya sangat berharap bantuan dari pemerintah.

Sudah Dibawa ke 3 RS Tapi Tak Ada Hasil
Sebelum beratnya lebih dari 200 kilogram pihak keluarga sebenarnya sudah berupaya membawa Juwanto ke sejumlah fasilitas kesehatan untuk mendapat penanganan medis.
Sudah tiga rumah sakit di wilayah Jakarta Timur didatangi, tapi karena tidak membuahkan hasil dan pihak keluarga terbebani dengan biaya akomodasi pengobatan pun terpaksa terhenti.
Keterbatasan ekonomi pihak keluarga dan obesitas diderita juga membuat Juwanto terpaksa putus sekolah, hal ini diperburuk dengan minimnya perhatian pemerintah.
Setelah sekolah swasta tempat Juwanto belajar tutup karena kekurangan murid, hingga kini Juwanto belum melanjutkan pendidikan ke jenjang kelas 2 sekolah menengah pertama (SMP).
"Inginnya seperti teman-teman lain, mau sembuh," ujar Juwanto.
Pihak keluarga sendiri tidak mengetahui pasti penyebab obesitas yang diderita Juwanto, sehingga mereka tidak dapat berbuat banyak untuk memulihkan kondisi Juwanto.
Nenek Juwanto, Lina (54) menuturkan sejak masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) cucunya tersebut memang sudah mengalami obesitas dan bobotnya terus bertambah hingga dewasa.
PEMAKAMAN Warga Berbobot 208 Kg di Solo, 10 Petugas Damkar Berjibaku Turunkan Peti ke Liang Lahat |
![]() |
---|
POLISI Gendut di Wilayah Ini Wajib Jalan Kaki pada Siang Hari Bolong Sejauh 3 Km, Bukan Hukuman! |
![]() |
---|
MOBIL Calya Bawa Jenazah Palembang-Jambi yang Tabrak Tiang Listrik, Dibawa ke Mapolres Musi Rawas |
![]() |
---|
MOBIL Calya yang Sedang Antar Jenazah Tabrak Tiang Listrik di Musi Rawas, Sopir Sebut Rem Keras! |
![]() |
---|
Ambulans Apung Ditpolairud Polda Sumsel: Layanan Cepat Penyelamat Nyawa Warga Pesisir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.