SOSOK Sungadi dan Ahmad Juwanto yang Derita Obesitas, Lari Saat Ambulans Datang hingga Putus Sekolah

Saat baru lahir berat badan Sungadi 5 kilogram kurang 2 ons. Ahmad Juwanto mulai obesitas sejak usia 10 tahun.

Editor: Sudarwan
Tribun Solo dan Tribun Jakarta
Sosok Sungadi dan Ahmad Juwanto yang mengalami obesitas. Berat badan Sungadi 165 kilogram dan Juwanto 200 kilogram. 

Sungadi juga mempunyai keterbatasan dalam berbicara.

Dia juga tidak pernah mencicipi bangku sekolah, baik SD hingga SMA, karena kondisinya yang susah melakukan mobilitas.

Kini, Sungadi hanya makan dua kali sehari ketika di rumah.

Sungadi sering bermain keluar rumah dan lebih banyak membeli makanan dari luar rumah.

Sementara itu, Kepala Desa Sono, Parjiyo mengatakan hanya bisa memantau kondisi kesehatan Sungadi dari jauh.

Karena setiap datang petugas dengan membawa ambulans, Sungadi selalu kabur tidak mau diperiksa.

"Kalau dari desa, ketika mau dicek kesehatannya, dia susah, lari, tahu ada mobil ambulans datang, dia lari, jadi hanya pantauan saja," kata Parjiyo.

"Tapi, dia jarang sakit, suka beraktivitas, hubungan sosialnya bagus, setiap ada keramaian dia selalu datang," pungkasnya.

 

200 Kilogram

Tidak hanya Sungadi yang mengalami obesitas.

Salah satunya adalah Ahmad Juwanto (19).

Bahka berat badan Juwanto mencapai 200 kilogram.

Juwanto yang merupakan warga jalan SMP 160, Kelurahan Ceger, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, ini tak bisa beraktivitas normal.

Akibat obesitas yang diderita seluruh aktivitas sehari-harinya terganggu dan harus dibantu orang lain.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved