Kasat Pol PP Sumsel Didemo
Kantor Satpol PP Sumsel Kondusif Pasca Puluhan Pegawai Tuntut Aris Saputra Mundur dari Kasat
Pasca aksi protes yang dilakukan puluhan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) Sumsel, aktifitas kantor Pol Sumsel terlihat kondusif.
Penulis: Oki Pramadani | Editor: Odi Aria
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pasca aksi protes yang dilakukan puluhan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) Provinsi Sumatera Selatan, aktifitas kantor Pol Sumsel terlihat normal seperti biasanya.
Terlihat beberapa anggota Satpol PP Sumsel masih melakukan tugasnya seperti sebelumnya.
Namun ketika hendak diwawancarai, beberapa anggota Pol PP memilih tak banyak bicara dan cendrung bungkam terkait apa yang menjadi keluh kesah mereka.
"Saya tidak mau bicara, bukan ranah saya," ujar salah satu anggota Pol PP Provinsi Sumsel yang enggak disebutkan namanya saat ditemui, Kamis (8/6/2023).
Namun, ketika tim sripoku.com hendak menemui Kasat Pol PP Aris Saputra, salah satu anggota mengungkapkan bahwa saat ini kasat sedang pergi dinas ke Bali.
"Kalau kasat sedang ke Bali beberapa hari yang lalu. Jadi dia tidak ada di ruangannya," tuturnya.
Uang Saku Diduga Kerap Dipotong
Diberitakan sebelumya, puluhan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Sumsel menggelar aksi di Kantor Gubernur Sumsel menuntut kasatnya diganti, Kamis (8/6/2023).
Diketahui, puluhan anggota Satpol PP Sumsel menuntut agar Aris Saputra, Kasat Pol PP Sumsel dicopot dari jabatannya.
Ada berbagai masalah yang dikeluhkan oleh anggotanya selama masa kepemimpinan Aris Saputra sebagai Kasat Pol PP Sumsel diantaranya dugaan pungli hingga sikap dan perkataan kasar.
Seorang anggota Satpol PP Sumsel yang enggan disebutkan namanya mengaku sudah sejak lama banyak pegawai tak senang dengan sikap Aris Saputra dalam memimpin.
"Demo kemarin itu adalah puncaknya, kalau suasana tegang di kantor sudah sejak lama terjadi," katanya, Kamis (8/6/2023).
Ia menjelaskan, sejak kepemimpinan Kasat Pol PP Sumsel, Aris Saputra mereka sudah tiga tahun tak dapat seragam dinas yang baru.
"Kalau baju dinas ini sudah tiga tahun tidak dapat yang baru. Banyak juga pegawai yang mengeluhkan soal dapat jatah beras bulanan yang harganya lebih tinggi dari HET," ungkapnya.
Perwakilan Anggota Sat Pol PP Provinsi Sumsel Ruzi Samsaris mengatakan, aksi ini spontan dilakukan sebagai puncak ketidaknyamanan teman-teman yang merasa tersakiti.
"Selama ini kami anggap di Kantor Sat Pol PP kurang kondusif, kerjanya selalu tegang dan selalu mendapatkan arogansi pimpinan. Maka kami menuntut agar kasat di ganti," kata Ruzi saat di Kantor Gubernur Sumsel, Rabu (7/6/2023).
Dengan alasan kurang kondusifnya di kantor sehingga anggota Satpol PP Sumsel merasa tidak nyaman bekerja.
Selain itu, ada juga dugaan pungli yang turut dikeluhkan anggota Satpol PP Provinsi Sumsel.
Kasat Pol PP Sumsel yang kini menjabat juga dinilai tidak memberikan situasi yang nyaman untuk anak buah di bawah kepemimpinannya.
Dalam hal kecil apapun selalu marah dan mengucapkan kata-kata tidak pantas, sehingga teman-teman tidak nyaman.
"Sebenarnya ini sudah berlangsung sejak beliau mimpin. Namun ini puncaknya karena ada teman-teman mendapatkan kekerasan dan merasa tersakiti," katanya
Menurutnya, Kasat tidak memperjuangkan hak-hak dan kesejahteraan karyawan.
Misal biasanya dapat pakaian kerja, namun di masa kepimpinan kasat yang ini tidak.
Selain itu, berdasarkan keterangan salah satu anggota Satpol-PP yang tak ingin disebutkan namanya, cerita dugaan pungli yang dialami yakni ketika uang dari Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) setor ke Kasat.
"Saya pernah ditugaskan untuk perjalanan dinas kemudian ketika uang SPPD cair saya berikan ke Kasat dan dipotong sama dia, " katanya.
Anggota Satpol-PP ini pernah ditugaskan dalam sebuah perjalanan dinas bersama tiga orang lainnya, dengan membawa berkas berpuluh-puluh lembar.
Padahal pada dasarnya, empat orang cukup 2 lembar berkas saja.
"Itu kan namanya kelebihan. Kalau berpuluh-puluh lembar harusnya puluhan juga anggota yang ditugaskan, " ungkapnya.
Selain itu anggota yang ditugaskan di acara salah satu Dinas honornya pun dipotong.
"Misal lagi ada acara di salah satu Dinas honornya cair dan dipotong. Terus honor untuk anggota yang main drum band tidak sampai pernah juga, " katanya.
Untuk kekerasan, ia mendapatkan salah satu cerita dari rekannya yang mendapatkan perlakuan kasar dan kata-kata yang tidak pantas ketika masalah sepele, yakni ketika salah parkir.
"Misal salah parkir mendapatkan kata-kata kasar hingga dipukul, setiap tugas penugasan ada saja kata-kata yang terlontar dari Kasat, " bebernya.
Menanggapi protes terhadapnya, Aris Saputra Kasat Pol PP Sumsel memberi jawaban singkat saat dikonfirmasi awak media.
"Saya meyakini semoga semua akan tetep baik baik saja. Kita niat baik dan bekerja baik saja," katanya.
Usai Didemo Anak Buah, Aris Saputra Masih di Bali, Kasatpol PP Enggan Tanggapi Tuduhan Arogan |
![]() |
---|
Cerita Anggota Satpol PP Sumsel, 3 Tahun tak Dapat Seragam Hingga SPPD Diduga Dipotong Aris Saputra |
![]() |
---|
Nasib Kasat Pol PP Sumsel Aris Saputra Usai Tabiat Dibongkar Anak Buah di Kantor Gubernur Sumsel |
![]() |
---|
Dituding Kerap Potong Uang Perjalanan Dinas dan Arogan, Kasat Pol PP Sumsel Singgung Kinerja Baik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.