Polres Muara Enim

Antisipasi Kemacetan, Minta PT KAI Atur Ulang Jadwal Operasional Angkutan Kereta Api Babaranjang

Untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas menjelang arus mudik menjelang Idul Fitri 1444 H atau 2023 M, Polres Muara Enim Polda Sumsel

Penulis: Ardani Zuhri | Editor: bodok
SRIPOKU.COM/ari
Tampak Polantas Polres Muara Enim mengurai kemacetan lalulintas di pintu perlintasan rel Kereta Api (KA) 

SRIPOKU.COM, MUARA ENIM - Untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas menjelang arus mudik menjelang Idul Fitri 1444 H atau 2023 M, Polres Muara Enim Polda Sumsel meminta kepada Kadivre III Palembang - PT KAI untuk mengatur ulang perubahan Pola Operasi angkutan Kereta Api Batubara rangkaian panjang (babaranjang).

Pasalnya kemacetan sering terjadi hampir di setiap pintu perlintasan Kereta Api akibat tingginya aktivitas angkutan batubara sehingga sangat mengganggu para pengguna jalan.

"Pada hari biasa saja sering membuat kemacetan apalagi pada arus mudik lebaran nanti," ujar Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi SH SIk MH, Minggu (16/4/2023).

Menurut AKBP Andi Supriadi, kemacetan lalu lintas terutama di pintu perlintasan Kereta Api itu akibat aktivitas tingginya angkutan batubara yang diangkut melalui jalur Kereta Api.

Akibatnya banyak sekali komplain masyarakat terkait kemacetan panjang kendaraan roda empat dan roda dua hingga puluhan kilometer, apalagi ini mendekati arus mudik lebaran Idul fitri 1444 H, seperti perlintasan sebidang Kereta Api yang berada di Simpang Belimbing Desa Cinta Kasih Kecamatan Belimbing Kabupaten Muara Enim dan Perlintasan sebidang kereta api di Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim.

"Kita sudah mengkonfirmasi kepada pihak PT KAI dengan Bapak Yuskal Setiawan selaku Kadivre III Palembang untuk mengatur ulang jadwal keberangkatan dan melintas kereta api babaranjang. Kasihan masyarakat yang menggunakan jalan raya harus terdampak tiap hari, karena kelamaan ditutup palang pintunya karena menunggu kereta api babaranjang yang akan melintas dan pada saat melintas," ucap Kapolres Muara Enim.

Dikatakan Andi, dari informasi beberapa petugas Palang Pintu Kereta Api bahwa dalam satu jam Kereta Api melintas 9 kali, berarti analisa kita lebih kurang lebih 6 menit sekali Kereta Api ada yang melintas dan palang pintu harus ditutup.

Karena padatnya arus jalur kereta api batu bara rangkaian panjang, menimbulkan kemacetan yang cukup panjang berpuluh - puluh kilometer, sehingga para pengguna jalan raya pada saat pintu perlintasan kereta dibuka para pengguna jalan akan saling serobot untuk mendahului.

"Seperti kejadian tadi siang antrian panjang masih ada yang melintas, tiba - tiba bunyi sirine pertanda pintu perlintasan di turunkan kembali sehingga memperparah kemacetan yang cukup panjang," pungkasnya.

Untuk itu, sambung Kapolres, pihaknya menghimbau kepada pengguna jalan untuk selalu berhati-hati dan tidak saling mendahului pada perlintasan sebidang kereta api. Kami juga sudah menurunkan anggota ke lapangan untuk mengurai kemacetan setiap hari.

Untuk itu, kepada PT KAI harus peduli dan bertanggung jawab terkait peristiwa ini untuk mencari solusinya, jangan masyarakat menerima dampak kemacetannya setiap hari, sebab masalah kemacetan ini tidak selesai oleh hanya kepolisian saja. (ari)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved