Wawancara Eksklusif

Sekda Kota Palembang Bersama Kapolrestabes Palembang Bersinergi Berantas Tawuran Remaja di Palembang

Sekda Kota Palembang Ratu Dewa bersama Kapolrestabes Palembang Kombes Pol M Ngajib bersinergi dalam memberantas tawuran remaja di kota Palembang.

Penulis: Siti Umnah | Editor: Fadhila Rahma
Capture/YouTube
Sekda Kota Palembang bersama Kapolrestabes Palembang Bersinergi Berantas Tawuran Remaja di Palembang 

Q : Pak Sekda tadi sudah dijelaskan oleh pak Kapolrestabes penyebab terjadinya tawuran, nah bagiamana upaya Pemkot baik itu soal penerangan jalan maupun upaya-upaya lain agar tawuran ini tidak berkepanjangan?

Bicara tentang tawuran termasuk juga geng motor tidak terlepas dari apa yang sudah dijelaskan oleh pak Kapolrestabes. Jadi pendekatannya memang ada dua, dari sisi internal dan eksternal. Kita tahu dari internal, faktor dari intelegensia, faktor dari jenis kelamin, usia dan keluarga.

Dari sisi ekternal dari pendidikan, media sosial dan lingkungan. Tadi sudah disinggung oleh pak Kapolres bahwa ada ajakan dari teman-temannya untuk bergerak, dimobilisasi sehingga terjadinya sebuah tawuran dan geng motor itu.

Upaya kita sudah banyak, termasuk ide dan gagasan dari pak Kapolrestabes waktu itu sempat menyentil saya untuk menggerakkan dunia pendidikan untuk memberikan edukasi, pak Kapolrestabes dimotori oleh staf-staf beliau yang mengajar langsung.

Beliau punya MoU dengan dinas pendidikan, beliau juga memerintahkan anak buah beliau untuk mengajar di beberapa sekolah untuk memberikan edukasi terhadap anak-anak kita.

Data statistik, di 2019 itu trendnya semakin meningkat kasusnya, ada 4000 lebih kasusnya terus menurun di tahun 2020, nah lalu setelah itu seperti kata pak Kapolres trendnya meningkat lagi.

Belajar dari kota lain, seperti yang disinggung pak Kapolres tadi, di kota Palu, bahwa yang lebih dominan hampir 56 persen itu anak lulusan SMP itu hasil survei.

Tentunya di Palembang, trendnya meningkat maka saya berikan apresiasi ketika pak Kapolres minta tolong digerakkan seluruh perangkat daerah yang ada di pemkot, maka kemarin ada selebaran yang sempat viral berupa himbauan begitu jam 10 malam, anak-anak tidak boleh keluar lagi.

Saya merasakan itu cukup efektif, banyak admin medsos yang mengatakan ini luar biasa dan seluruh netizen komentarnya positif untuk pak Kapolres, ini semua ide beliau.

Kami dari pemerintah kota memberikan apresiasi kepada pihak kepolisian karena bersinergi dengan beliau, termasuk soal lampu.

Saya selalu tekankan dengan Dinas Perkimtan yang bergerak di bidang sarana tadi, saya langsung tinjau kenapa lampunya mati karena berimplikasi ke hal-hal yang tidak diinginkan.
Bahkan ada laporan dari Lurah, kumpulan anak-anak muda ini yang masih mencari identitas diri sengaja lampunya dimatiin sehingga mereka berkumpul, berkelompok membuat gerakan yang dikatakan pak Kapolres tadi.

Q : Tadi disebutkan, ada juga korban yang meninggaal dunia yang pelakunya dibawah umur, bagaimana tindakan hukumnya pak Ngajib?

Jadi kami dari Polrestabes Palembang ini melakukan kegiatan dalam rangka menangani masalah tawuran ini ada dua. Pertama adalah kegiatan preventif dan represif.

Untuk langkah preventif kita sudah melakukan kerja sama dengaan pemerintaah kota Palembang bersama dengan Dandim.

Diawal bulan puasa, kita melaksanakan apel siaga 3 pilar yang diikuti oleh 249 personil gaabungan dari Babinsa, Babinkamtibmas dan lurah se-kota Palembang.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved