Wawancara Eksklusif
Sekda Kota Palembang Bersama Kapolrestabes Palembang Bersinergi Berantas Tawuran Remaja di Palembang
Sekda Kota Palembang Ratu Dewa bersama Kapolrestabes Palembang Kombes Pol M Ngajib bersinergi dalam memberantas tawuran remaja di kota Palembang.
Penulis: Siti Umnah | Editor: Fadhila Rahma
SRIPOKU.COM - Memasuki bulan suci Ramadhan, pemerintah kota (pemkot) Palembang bersama Polrestabes Palembang melakukan segala upaya agar mengurangi tawuran remaja di kota Palembang.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang Ratu Dewa bersama Kapolrestabes Palembang Kombes Pol M Ngajib SIK MH dalam program Tamu Sripo bersama Sekda Kota Palembang dan Kapolrestabes Palembang yang tayang di youtube channel Sripoku TV.
Untuk itu, simak wawancara selengkapnya bersama Sekda Kota Palembang dan Kapolrestabes Palembang yang dipandu oleh Hadi Prayogo dalam membahas tentang tawuran yang semakin marak di kota Palembang menjelang bulan suci Ramadhan berikut ini.
Q : Untuk pak Kapolrestabes Palembang, pak Ngajib bagaimana situasi tawuran remaja di Palembang yang semakin marak terjadi saat ini?
Isu tawuran remaja menjadi fakta bahwa ini sudah menjadi suatu perhatian khusus terutama bagi kami dari pihak kepolisian, melihat situasi dan kondisi saat ini di media di kota-kota besar juga sering terjadi maka ini jadi permasalahan nasional.
Selama bulan Januari 2023, sudah 15 kali terjadi tawuran yang mengakibatkan diantara korban luka berat hingga kurang lebih ada 6 orang yang meninggal dunia.
Fenomena ini tentunya ada beberapa penyebab, diantaranya pasca covid-19 dimana kehidupan sudah kembali normal, sehingga orang bebas berkerumun, antusias tinggi karena yang beberapa tahun kemarin terkungkung dirumah dan dibatasi sekarang sudah bebas. Nah ini akhirnya menimbulkan permasalahan-permasalahan yang muncul diantaranya tawuran.
Kemudian ini ada kaitannya dengaan suatu kebiasaan yang menurut kami bisa dibilang menjadi budaya. Di Palembang saya pernah bertanya kepada tokoh agama tentang asmara subuh. Ini sebenarnya adalah suatu budaya yang positif karena lebih kepada komunikasi, silahturahmi yang baik yang dilaksanakan baik pada setelah tarawih maupun pada saaat sahur dan solat subuh. Sehingga mereka berkumpul silahturahmi sambil menunggu siang.
Ini sebenarnya bagus dan ada satu lagi yakni membangunkan orang untuk sahur, tapi perkembangan saat ini justru mengarah ke hal yang negatif yaitu mereka melakukaan kegiatan negatif, mereka melakukan pertemuan, berkumpul kemudian melakukan tawuran, ini yang menjadi permasalahan.
Kemudian ada satu lagi kebiasaan disini, ada yang namanya tujah. Orang tua dulu, kakek nenek di Palembang ini sering membawa pisau.
Manfaat pisau ini sebenarnya bagus, karena digunakan sesuai kebutuhannya misalnya ke pasar manfaatnya untuk motong daging ayam, sapi, kambing dll, ke sawah untuk motong rumput, motong pohon dll ini positif semua.
Namun demikian, sekarang ini juga berkembang ada salah pemahaman oleh anak-anak saat ini. Mereka pada saat kita tangkap, muncul pertanyaan "kenapa saya membawa senjata tajam ditangkap, di proses, sedangkan bapak nenek kakek bawa pisau gpp itu?" kata mereka.
Nah ini kan menjadi satu pemahaman yang salah, sehingga yang bersangkutan membawa parang hingga tombak. Kemudian yang lebih memprihatinkan lagi, ada besi dibuat gergaji bahkan ada juga pedang panjang satu meter namun pegangannya 4 meter. Total 5 meter, berarti jarak 5 meter mereka bertempur tentunya pasti ada korban sehingga korban akhirnya meninggal dunia. Nah inilah beberapa penyebab sehingga saat ini banyak terjadi tawuran. Kemudian faktor lainnya melihat pada sarana dan prasarana yang ada di kota Palembang dari sisi alat penerangan.
Kami sudah komunikasi dengan pak Sekda, Alhamdulillah sudah banyak yang diitindak lanjuti dan sudah ada penerangan. Namun masih ada beberapa tempat yang mereka manfaatkaan disitu untuk tempat tawuran karena gelap.
Sehingga banyak juga masyarakat disini, ketika kami melakukan kegiatan curhat maupun pada saat sholat subuh keliling, itu banyak mereka yang memberikan masukan dan keluhan bahwa yang berkelahi bukan warga situ tapi pendatang dari kanan kiri yang memanfaatkan situasi kurang penerangan tadi sebagai tempat untuk tawuran.
Ketua Bapilu PKN Sumsel Haqqul Yakin Calegnya Lolos di Pileg 2024 dan Usung Lucianty Jadi Cabup Muba |
![]() |
---|
Ketua Bapilu PKN Sumsel H.M Albahori Bicara Tentang Peluang Parpol Baru di Pileg 2024 |
![]() |
---|
Klarifikasi Bupati Muratara Devi Suhartoni Marah-Marah Saat Sidak Proyek Jalan di Ulu Rawas |
![]() |
---|
KMS H Halim Rutin Salurkan Sembako di Tanggal Segini Saat Ramadan, dengan Catatan Tak Ada Antrean |
![]() |
---|
Kiat Sukses KMS H Halim Dari Berbisnis Kini Jadi Pengusaha Sukses di Sumsel Hingga Sosoknya Disegani |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.