Sosok Desfa Anjani Diduga Korban Malapraktik di Palembang Dimata Wali Kelas, Siswa yang Pintar

Sosok Desfa Anjani (7) bocah perempuan di Palembang yang meninggal dunia karena infeksi pada organ hati pasca operasi usus buntu dikenal siswa pintar

Editor: adi kurniawan
handout
Sosok Desfa Anjani Diduga Korban Malapraktik di Palembang Dimata Wali Kelas, Siswa yang Pintar 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sosok Desfa Anjani (7) bocah perempuan di Palembang yang meninggal dunia karena diduga korban malapraktik pasca operasi usus buntu dikenal sebagai siswa yang pintar oleh wali Kelas-nya.

Hal tersebut dikatakan Wali kelas, guru dan teman-teman sekelas Desfa Anjani terlihat mengunjungi kediaman orangtua Desfa Anjani di Jalan Faqih Usman, Kelurahan 2 Ulu.

Wali kelas Desfa Anjani di SDN 70 Palembang, Wati mengatakan anak muridnya itu termasuk sebagai siswa yang pintar dan cepat belajar.

Desfa Anjani masih duduk di bangku kelas 1 SD dan meraih peringkat 6.

"Desfa Anjani anaknya cepat nangkap kalau belajar baca pun dia tidak mengeja lagi, lancar membaca anaknya nulis juga lancar, " kata Wati dengan mata berkaca-kaca, Senin (20/3/2023).

Bukti Desfa adalah anak yang cukup cepat belajar, yakni peringkat kelas yang diterima oleh Desfa.

Pada semester ganjil Desfa menerima peringkat 6.

Baca juga: Kronologi Desfa Anjani Diduga Korban Malapraktik dari Sakit Dioperasi 4 Kali dan Meninggal Dunia

"Dak banyak ulah anaknya, bisa belajar cepat semester ganjil dapat peringkat 6 di kelas," katanya.

Wati dan teman-teman kelas Desfa merasa kehilangan dengan meninggalnya Desfa.

"Semuanya merasa kehilangan, kami dapat kabar jam 11 malam tadi. Jadi pagi tadi belajar di kelas sebentar, kemudian saya ajak murid-murid ke rumah Desfa," ujarnya.

Desfa Anjani (7) bocah perempuan yang menderita sakit usus buntu dan gagal menjalani operasi sebanyak 3 kali di RSUD Bari Palembang kini meninggal dunia tadi malam, Minggu (19/3/2023).

Desfa meninggal sekitar pukul 22:00 WIB malam di Rumah Sakit Dr Muhammad Hoesin.

Sekilas kronologi Desfa Anjani, yang merupakan anak bungsu pasangan Pasutri Yani (38) dan Herman (44), mengalami demam tinggi pada 28 Januari 2023.

Lalu dibawa kedua orang tuanya ke puskesmas 1 Ulu pada, Senin, (31/1/2023).

Lalu, karena demam tinggi tidak sembuh-sembuh, pada Rabu, 2 Februari 2023, Desfa dilarikan ke RS Bari, Palembang.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved