Berita Palembang

Jembatan Musi IV Palembang Terancam Ditutup, Warga Desak Pemerintah Tepati Janji Ini

Jembatan Musi IV Palembang terancam ditutup paksa oleh warga di Jalan KH Azhari 14 Ulu, Kota Palembang.

Editor: Yandi Triansyah
Sripoku.com/Syahrul Hidayat
jembatan Musi IV Palembang 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Jembatan Musi IV Palembang terancam ditutup paksa oleh warga di Jalan KH Azhari 14 Ulu, Kota Palembang.

Warga menuntut minta dibuatkan jalan penghubung dari Jembatan Musi IV ke akses Jalan A Yani, supaya kemacetan di Jalan KH Azhari bisa terurai.

Warga mengeluhkan kondisi macet di Jalan KH Azhari imbas dari banyakny kendaraan yang melintas di Jembatan Musi IV.

Koordinator warga yang menyalurkan aspirasi, Dodi mengatakan mereka mendukung niat pemerintah membangun Palembang lebih baik dengan membangun jembatan Musi 4, namun mereka meminta agar pemerintah dalam hal ini Balai Besar Jalan Nasional agar menepati janjinya membuat jalan terusan ke jalan nasional agar arus lalu lintas lancar sehingga tidak menyebabkan macet.

Saat ini setiap pagi saat jam berangkat kerja dan juga jam pulang kerja jalan selalu macet dari ujung 14 ulu hingga ujung 15 ulu karena semua kendaraan baik mobil dan motor melintas semua di sana.

"Kami mendukung pemerintah membangun jembatan Musi 4 tapi kami menagih janji pemerintah agar membuat jalan terusan sebab jika tidak dibangun ini melanggar Amdal yang direncanakan sejak awal, kami hanya menagih janji pemerintah saja sebab sejak awal dijanjikan akan bangun jalan langsung ke jalan utama tapi sampai saat ini tidak ada realisasinya," kata Dodi, Jumat (3/3/2023).

Dodi mengatakan pada 27 Februari lalu dia dan sejumlah warga di kawasan jembatan Musi 4 itu menuangkan aspirasinya dengan memasang spanduk meminta solusi agar tidak macet.

Mereka sudah mendatangi kantor Satuan Kerja balai besar jalan namun belum ada tindak lanjutnya.

Jika hingga akhir pekan depan masih tidak ada tindak lanjut maka warga akan kembali mendatangi kantor satker tersebut dan menanyakan kejelasan solusi macet.

"Kalau sampai kami datangi lagi tapi tidak ada solusi macet maka kami minta pemerintah menutup saja dulu sementara jembatan Musi 4, kalau misal tidak mau menutupnya maka kami sendiri yang akan menutupnya karena pembangunan jembatan ini melanggar Amdal dan melanggar hak asasi kami sebab terganggunya kenyamanan dan ketenangan masyarakat sebab macet, polusi udara dan menggangu usaha warga," tegas Dodi.

Dodi menambahkan saat macet tempat usaha mereka yang berjualan makanan, minuman, toko kelontong, bengkel, toko pakaian, dan usaha lainnya terganggu karena jika ada pelanggan yang turun belanja jalan akan macet.

Pelanggan enggan berhenti belanja karena jika stop jalan macet dan diklakson pengguna jalan lainnya.

Berbeda dengan dulu sebelum ada jembatan pelanggan ramai belanja di toko warga yang berada di sepanjang jalan KH Azhari tersebut.

"Seperti jembatan Musi 6 kan bebas macet karena ada jalan langsung ke jalan nasional, kami juga ingin seperti itu kalau ada solusi macet kami setuju dan mendukung penuh," katanya.

Sementara itu Wakil Walikota Palembang Fitri Agustinda mengatakan akan mencari tahu dulu duduk perkara protes warga tersebut sehingga akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari solusinya.

"Iya memang ada lahan yang belum dibebaskan di sana, nanti saya koordinasikan dulu dan mencari tahu solusinya karena jembatan Musi 4 hingga kini masih menjadi tanggung jawab Balai Jalan Nasional," katanya.(tnf)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved