Sambangi Lubuklinggau, Kapolda Sumsel Ingatkan Polres Lubuklinggau Untuk Berantas Penjahat

Sambangi Lubuklinggau usai mem-backup proses evakuasi korban insiden helikopter mendarat darurat di hutan Kerinci, Kapolda ingatkan berantas penjahat

Editor: adi kurniawan
Handout
Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo melakukan kunjungan kerja ke Polres Lubuklinggau dalam rangka singgah usai mem-backup proses evakuasi korban insiden helikopter mendarat darurat di kawasan hutan Kerinci, Merangin Jambi. 

SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU - Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo melakukan kunjungan kerja ke Polres Lubuklinggau.

Kunjungan orang nomor satu di jajaran Polda Sumsel ini dalam rangka singgah usai mem-backup proses evakuasi korban insiden helikopter mendarat darurat di kawasan hutan Kerinci, Merangin Jambi.

Irjen Pol A Rachmad Wibowo meminta Polres Lubuklinggau untuk menindak tegas pelaku, Curat, Curas Curanmor.

Dia meminta personil Polres Lubuklinggau untuk memperkuat sisi keamanan untuk menciptakan keamanan di masyarakat.

"Untuk menciptakan harkamtibmas banyak yang harus diperkuat mulai fungsi Binmas, fungsi Samapta, fungsi Lalulintas untuk tetap harus patroli," ujarnya pada wartawan, Kamis (23/2/2024).

Dia meminta Binmas untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar melindungi harta benda dan jiwa raga masing-masing.

Menurutnya, jumlah anggota Polri di Kota Lubuklinggau tidak terlalu banyak, sementara warga di Kota Lubuklinggau lebih dari 300 ribu jiwa.

"Jadi polri harus bekerjasama dengan berbagai stakeholder, terutama bekerjasama dengan masyarakat untuk memberi pemahaman dan himbauan," ujarnya.

Dia juga mengingatkan anggota Polri agar meningkatkan iman dan taqwa. Menurutnya bila sudah kuat imannya maka akan tidak melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

"Kemudian kita ada peraturan Kapolri tetang pengawasan melekat. Jadi setiap pimpinan harus tahu segala persoalan  yang dihadapi oleh anak buahnya. Minimal oleh dua tingkat diatasnya," ungkapnya.

Misalnya pangkat Brigadir, di punya perwira kanit dan diatasnya harus tahu. Jika ada perubahan perilaku harus dilakukan mitigasi dan didekati apa penyebabnya.

"Itu tugas seorang pimpinan, bukan sekedar memerintah, tapi pimpinan harus membantu mencarikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi anggotanya," ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved