Berita Palembang

2 Pak Ogah di Palembang Tertangkap Tangan saat Paksa Minta Uang ke Pengendara

Dua orang "Pak Ogah" terjaring pelaksanaan Operasi Sikat Musi II 2025 oleh anggota Ditsamapta Polda Sumsel, Selasa (4/11/2025).

Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM /Rachmad Kurniawan Putra
DITANGKAP - Dua pak ogah yang diamankan anggota Ditsamapta Polda Sumsel saat Operasi Sikat Musi II 2025 saat sedang beraksi dengan meminta uang ke pengendara di putaran Jalan Kolonel H Burlian (depan punti kayu) dan Jalan Alamsyah Ratu Prawira Negara, Selasa (4/11/2025). Salah satu pak ogah mengaku uang dipakai buat main warnet. 

 

Ringkasan Berita:
  • Dua orang "Pak Ogah" terjaring pelaksanaan Operasi Sikat Musi II 2025.
  • Keduanya ditangkap di lokasi berbeda di Kota Palembang.
  • Salah seorang pak ogah mengaku hasil uang yang ia dapatkan untuk bermain di warnet.

 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Dua orang "Pak Ogah" terjaring pelaksanaan Operasi Sikat Musi II 2025 oleh anggota Ditsamapta Polda Sumsel, Selasa (4/11/2025).

Dua "pak ogah" yang diamankan yakni Nesta Armando (19) warga Lorok Pakjo, Kecamatan Ilir Barat I Palembang dan Sastra (46).

Keduanya diamankan dari dua lokasi berbeda yakni Jalan Kolonel H Burlian (depan punti kayu) dan Jalan Alamsyah Ratu Prawira Negara. 

 Kasatgas Preemtif Operasi Sikat Musi II 2025, Kompol A Hanafi, mengatakan kedua pelaku ditangkap saat memaksa pengendara untuk memberikan uang di lokasi berbeda. 

Baca juga: Cegah Premanisme dan Kejahatan Jalanan, Polda Sumsel Siap Jalankan Operasi Sikat II Musi 2025

Salah satu lokasi penangkapan berada di putaran Jalan Kolonel H Burlian, tepatnya di depan kawasan Punti Kayu, yang sempat viral di Instagram beberapa hari sebelumnya.

"Dua orang ini kami amankan di dua lokasi berbeda satu di Jalan Kolonel H Burlian dan satu lagi di Jalan Alamsyah Ratu Prawiranegara," ujar Hanafi, Selasa (4/11/2025).

Hanafi menjelaskan, kedua pelaku akan menjalani proses tindak pidana ringan (tipiring) sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

Penangkapan ini bagian dari operasi yang telah berjalan selama tujuh hari dan akan terus dilanjutkan hingga 15 hari ke depan.

"Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari banyaknya laporan masyarakat terkait maraknya aksi pungli dan premanisme di sejumlah titik di Palembang," katanya.

Sedangkan Nesta, salah satu pak ogah yang diamankan mengaku dalam satu hari ia bisa meraup uang Rp 20 ribu sampai dengan Rp 100 ribu.

"Dalam seminggu tidak full, tidak tentu kak paling 3 atau 4 hari dalam seminggu. Kalau pagi dari sana sampai sore dapatnya macam-macam kadang Rp 20 ribu, Rp 50 ribu, sampai Rp 100 ribu," ujar Nesta.

Uang yang ia gunakan dihabiskan untuk bermain game warnet dan beli makanan, karena belum ada pekerjaan.

"Uang buat main di warnet pak, sama main game mobile legend, sisanya beli rokok," katanya.

 

 

 

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved