Breaking News

Perawat yang Gunting Jari Kelingking Bayi 8 Bulan Sudah 18 Tahun Kerja di RS Muhammadiyah Palembang

Pihak RS Muhammadiyah Palembang bertanggungjawab atas peristiwa kelalaian ini dan langsung melakukan tindakan operasi penyambungan jari yang putus

Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/ANDI WIJAYA
Wakil Direktur SDM dan Aik RS Muhammadiyah Palembang, Muksin (kanan) didampangi Wakil Direktur Umum, Adm dan Keuangan RS Muhammadiyah Palembang Dr Sunardi memberikan penjelasan terkait insiden putusnya jari kelingking bayi 8 bulan inisial Ar yang dilakukan oleh perawat berinisial DN, Sabtu (4/2/2023). 

Tak terima jari kelingking anaknya putus, Suparman (38), orang tua bayi malang itu yang merupakan warga Jalan Tembok Baru Lorong Tanjung Kelurahan 9-10 Ulu Kecamatan Jakabaring, Palembang melapor ke Polrestabes Palembang.

Ditemani keluarga, kepada petugas Suparman menuturkan peristiwa yang mengakibatkan jari anaknya yakni Ar (perempuan) putus.

Menurut Suparman insiden itu terjadi pada Jumat (3/2/2023) sekitar pukul 10.30 WIB.

Suparman menunjukkan foto bayi perempuannya berusia 8 bulan digendong istrinya saat melaporkan ke Polrestabes Palembang, Sabtu (4/2/2023). Jari kelingking bayi berinisial Ar itu putus akibat terkena gunting perawat RS Muhammadiyah Palembang yang akan mengganti infus.
Suparman menunjukkan foto bayi perempuannya berusia 8 bulan digendong istrinya saat melaporkan ke Polrestabes Palembang, Sabtu (4/2/2023). Jari kelingking bayi berinisial Ar itu putus akibat terkena gunting perawat RS Muhammadiyah Palembang yang akan mengganti infus. (SRIPOKU.COM/ANDI WIJAYA)

Dikatakan Suparman berawal anaknya demam, lalu istrinya yakni Sri, membawa ke RS Muhammadiyah yang terletak di Jalan A Yani Kelurahan Silaberanti Palembang.

Setelah dirawat hampir 3 hari di RS tersebut, infus yang dipakai di lengan kanan sebelah kiri anaknya tersumbat.

Melihat kondisi itu Suparman dan istrinya memanggil salah satu perawat jaga.

Lantaran susah membuka perban diinfus anaknya, perawat menggunakan gunting besar untuk membuka perban itu.

Namun nahasnya jari kelingking Ar ikut tergunting hingga putus.

"Awalnya infus anak saya macet pak. Saya panggil perawat untuk minta betulkan. Nah perawat datang lalu membuka infus anak saya, tetapi tidak bisa bisa," ujar Suparman.

"Saya sudah bilang sama perawat itu untuk membuka perban perlahan. Namun perawat itu malah mengambil gunting untuk menggunting perban yang melekat di lengan anak saya. Alhasil saat perawat itu menggunting perban, jari anak saya putus," kata Suparman yang terlihat masih kesal saat melapor ke Polrestabes Palembang.

Dikatakan Suparman, atas peristiwa ini dia tidak terima.

Oleh itulah dia melapor ke polisi.

Suparman berharap laporannya segera ditindaklanjuti petugas dan pelaku bisa ditangkap.

"Meski sudah ada niat baik dari RS Muhammadiyah, namun saya tidak terima. Meski jari anak saya sudah disambung," katanya.

Sementara, pihak piket Reskrim dan piket SPKT Polrestabes Palembang langsung menerima laporan korban.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved