Ferdy Sambo Disentil Anak Buah, Sosok Pimpinan tak Menjaga dan Menarik ke Jurang

Arif Rachman Arifin menyinggung mantan atasannya yakni Ferdy Sambo sebagai sosok pemimpin yang tak menjaga hingga menarik ke jurang.

Editor: Yandi Triansyah
KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO
Terdakwa Arif Rachman Arifin menjalani sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.(KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO) 

SRIPOKU.COM - Arif Rachman Arifin menyinggung mantan atasannya yakni Ferdy Sambo sebagai sosok pemimpin yang tak menjaga hingga menarik ke jurang.

Hal ini diungkapkan Arif saat membacakan pledoi atau nota pembelaan dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Jumat (3/2/2023).

Arif menjadi terdakwa perintangan penyidikan atau obstruction of justice perkara kematian Brigadi J.

Arif menyesalkan dirinya diseret Ferdy Sambo di pusaran yang menewaskan Brigadir J tersebut.

"Posisi yang saya alami adalah pimpinan saya merupakan sosok yang tidak menjaga. Pimpinan saya malah menarik saya ke dalam jurang dengan mengancam agar patuh," kata Arif dalam sidang, seperti dikutip dari Kompas.com.

Arif menilai keamanan dan keselamatan anak buah seharusnya menjadi tanggung jawab atasan.

Menurut dia, sudah selayaknya atas mendukung, membela hingga melindungi bawahan.

Atas seharusnya kata dia mencari solusi, membina dan membimbing.

Namun kondisi itu tak tercermin pada diri Ferdy Sambo.

Terseretnya Arif dalam kasus ini bermula ketika dia dan beberapa anak buah Ferdy Sambo lainnya menonton rekaman CCTV di sekitar TKP penembakan Yosua di rumah dinas Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Betapa terkejutnya Arif melihat rekaman tersebut menunjukkan Yosua masih hidup ketika Sambo datang ke rumah dinas.

Sebab, narasi yang beredar saat itu menyebutkan bahwa Sambo tiba di rumah dinas setelah Yosua tewas karena terlibat baku tembak dengan Richard Eliezer atau Bharada E.

Seketika, Arif langsung melapor ke atasannya, Hendra Kurniawan, yang menjabat sebagai Kepala Biro Pengamanan Internal (Karo Paminal).

Sedianya Arif berharap Hendra mendukung dia untuk melaporkan kejanggalan ini langsung ke pimpinan Polri.

Namun, yang terjadi, Hendra justru mengajak Arif bertemu langsung dengan Sambo.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved