Tragedi Kanjuruhan

Ratusan Korban Tewas di Kanjuruhan, Pengamat Kimia Ungkap Efek Terkena Gas Air Mata tak Main-main

Penggunaan gas airmata sendiri memang dapat memberikan efek cukup berbahaya bagi manusia apabila tepapar secara langsung.

Penulis: Mita Rosnita | Editor: Odi Aria
Capture SripokuTV
Tragedi Kanjuruhan, Minggu 1 Oktober 2022 lalu. 

"Gas air mata itu idealnya hanya tiga tahun, lewat dari sana dia sudah kadaluarsa, makanya yang dipakai sama kepolisian saat di Stadion Kanjuruhan itu sudah kadaluarsa, dibeli 2016 artinya 2019 sudah habis masanya, dipakenya 2022.

Efeknya fatal itu, bisa menjadi sifat senyawa kimia sianida yang mematikan," ungkapnya.

Ia sangat menyayangkan kejadian tersebut, sebab pihak pengelenggara diklaim tidak tahu aturan pemakaian dari gas air mata yang mengandung komponen cuku berbahaya tersebut.

Ia juga berharap para pemegang kebijakan agar lebih bijak lagi menggunakan aturannya.

"Di kejadian Kanjuruhan kita tidak tahu loh, berapa banyak yang ditembakkan, jenisnya apa, lalu apa alasannya menembakkan ke tribun.

Apakah pihak kepolisian tidak tahu aturan penggunaan gas air mata, saya dengar FIFA juga tidak membolehkan penggunaan gas air mata.

Harapannya nanti kedepannya bisa lebih bijak lagi menggunakan regulasi aturan," pungkasnya.
 

 

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved