Wong Kito

PROFIL AKBP Efrannedy, Kapolres PALI, Ubah Paradigma Kampung Begal dan Sasaran Empuk Bandar Narkoba

Profil AKBP Efrannedy cukup menarik ditampilkan dengan latar belakangnya dan bagaimana caranya mengubah paradigma masyarakat tentang PALI

Penulis: Reigan Riangga | Editor: Sudarwan
Dok Pribadi
Kapolres PALI AKBP Efrannedy SIK MAP bersama sang istri Novita 

SRIPOKU.COM, PALI - Artikel ini menyajikan profil AKBP Efrannedy.

Siapa sosok atau Profil AKBP Efrannedy yang kini menjabat Kapolres PALI (Penukal Abab Lematang Ilir) penting diketahui.

Profil AKBP Efrannedy cukup menarik ditampilkan dengan latar belakangnya dan bagaimana caranya mengubah paradigma masyarakat tentang PALI yang dikenal dengan daerah begal.

Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Efrannedy, S.I.K., M.A.P dibesarkan dari keluarga yang berlatar belakang pendidik.

Efrannedy sebelumnya tak pernah bercita-cita menjadi seorang anggota polri.

Namun kini dia dipercaya menjabat sebagai Kapolres Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Polda Sumatera Selatan.

Wilayah Bumi Serepat Serasan yang dikenal dalam benak warga sebagai kampung begal serta sasaran empuk para bandar mengedarkan barang haram narkoba, di bawah kepemimpinannya paradigma tersebut seakan luntur seiring kian minimnya aksi tindak kriminalitas sehingga PALI semakin kondusif.

Bagaimana cerita sukses ayah tiga anak ini, berikut bincang hangat Kapolres PALI AKBP Efrannedy SIK MAP dengan jurnalis Sripoku.com, Reigan Riangga.

Sripoku.com: Apakah menjadi polisi merupakan cita-cita dari kecil atau memang orang tua seorang anggota polisi?

AKBP Efrannedy: Saya itu berlatar belakang dari keluarga pendidik. Jadi, sewaktu sekolah awalnya tidak pernah terpikir.

Jujur saja, waktu itu saya tidak ada bayangan, karena hanya tau dengan kuliah melanjutkan ke perguruan tinggi.

Saat itu situasi kita sedang mengalami krisis moniter dengan harga-harga sembako yang luar biasa naik.

Nah, saya lihat dengan kondisi keluarga saya dengan ketiga saudara (kakak) saya yang masih kuliah, sehingga memaksakan kehendak untuk menggapai cita-cita sepertinya tidak memungkinkan.

Kemudian, saya diajak beberapa teman untuk ikut tes Akabri.

Saat itu, setelah lulus sekolah ikut tes l, suasananya mengalir saja, kelengkapan berkas dengan dibantu kerabat dan alhamdulillah saya lulus Akpol tahun 2001.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved