PROFIL AKBP Efrannedy, Kapolres PALI, Ubah Paradigma Kampung Begal dan Sasaran Empuk Bandar Narkoba

Sripoku.com: Setelah lulus Akabri di mana ditempatkan pertama kali ?

AKBP Efrannedy: Penempatan pertama itu di Polda Kalimantan Barat.

Sripoku.com: Apa pengalaman yang tidak dapat dilupakan atau suka duka bapak saat berdinas menjadi seorang polisi?

AKBP Efrannedy: Suka duka pasti banyak. Saya sekarang sudah berdinas kurang lebih 20 tahun.

Awal mula ditempatkan berdinas disana (Polda Kalbar) setelah lulus. Sukanya saya bertemu dengan istri saya. Kalau saya tidak disana saya tidak mendapatkan jodoh.

Dukanya, Kalimantan waktu itu dengan transportasi dan komunikasi yang sulit.

Pengalaman yang luar biasa dengan medan cukup pedalaman yang jarak antara polda dan polres ke polsek.

Ya sangat luar biasa tiba-tiba di tengah laut hingga hutan serta jauh dari keluarga. Namun tetap dinikmatilah suatu pekerjaan itu.

Namun saat ini juga saya sangat senang setelah 20 tahun merantau dinas di kepolisian akhirnya bisa pulang kampung ke Sumsel dan bisa dekat lagi dengan keluarga.

Sripoku.com: Bagaimana pendapat atau yang ada dalam benak Bapak tentang Kabupaten PALI?

AKBP Efrannedy: Kabupaten PALI ini bukan wilayah yang asing bagi saya, karena sewaktu kecil itu sering diajak bapak saya itu kesini.

PALI itu, mungkin pada tahun 1980an itu bisa dikatakan Free Portnya Sumatera Selatan, luas sekali.

Jadi, kalau dengar Pendopo Talang Ubi serba lengkap dengan rumah sakit yang luas dan terkenal.

Kemudian ditunjang dengan lapangan terbang serta sarana olahraga yang luas. Cuman memang jalannya susah.

Jalannya tanah, jadi waktu itu medannya sulit dilalui, seperti misalnya harus turun dulu dari mobil.