Tombak Kujur Suku Anak Dalam, Saksi Pertempuran Rakyat Moesi Oelu Rawas Melawan Pasukan Jepang

Peristiwa pertempuran untuk merebut senjata pasukan Jepang yang masih bertahan dekat Stasiun Kereta Api Lubuklinggau ini terjadi pada 30 Desember 1945

Penulis: Ahmad Farozi | Editor: Refly Permana
sripoku.com/ozi
Tombak Kujur, jadi saksi perjuangan Suku Anak Dalam asal daerah Rawas Ulu (Kabupaten Muratara) saat perang merebut senjata pasukan Jepang di Kota Lubuklinggau pada 30 Desember 1945. Tombak Kujur Suku Anak Dalam ini kini tersimpan dan jadi salah satu koleksi benda bersejarah di Museum Subkoss Garuda Sriwijaya di Kota Lubuklinggau. 

Antara lain ada mobil Jeep Wilys STD-156 yang diletakkan dihalaman depan Gedumg Museum Subkoss Garuda Sriwijaya.

Mobil buatan Amerika tahun 1942 ini merupakan kendaraan dimasa perang kemerdekaan.

Kendaraan ini pernah digunakan para tokoh militer dalam perjuangan kemerdekaan, antara lain dr AK Gani.

Dulunya perjalanan mobil ini dilakukan dengan melewati hutan, melintasi Bukit Barisan dan menyeberangi sungai.

Selama berada diwilayah Musi Rawas dizaman kemerdekaan, mobil ini juga pernah dipakai oleh Kapten AR Saroinsong, yang merupakan Komandan ALRI Subkoss diwilayah Mandi Aur (Mandi Aur merupakan salah satu desa di Kecamatan Muara Kelingi Kabupaten Musi Rawas).

Kemudian yang tak kalah menariknya adalah, Lokomitof uap C 3082. Lokomotif buatan tahun 1930 ini merupakan lokomotif pertama yang membawa gerbong penumpang dari Stasiun Kertapati Palembang sampai ke Stasium Kereta Api Lubuklinggau pada tahun 1933.

Setelah perang kemerdekaan, lokomotif tersebut sempat tersimpan cukup lama di Stasiun Kota Lubuklinggau. Dan pada tahun 1988, lokomotif tua itu dipindahkan ke Museum Subkoss Garuda Sriwijaya Kota Lubuklinggau.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved