Seorang ASN di Ogan Ilir Dicurigai Terima Honor Pemulasaran Jenazah Covid-19, Nama Tak Ada Dalam SK
BPBD tengah mendalami seorang ASN menerima honor pemulasaran jenazah pasien Covid-19 karena namanya tidak ada dalam SK.
Selain itu, HN juga mempertanyakan mengapa hanya dirinya yang diusik terkait SK tersebut, sedangkan menurutnya banyak dari nama-nama di SK penerima honor pemulasaran yang juga meminjam nama orang lain seperti dirinya.
"Mengapa sih hanya saya saja, saya juga ada datanya, yang menjadi bagian tim tersebut bukan hanya saya yang memakai atau meminjam nama orang lain.
Banyak kok dari tim tersebut yang seperti itu, mengapa hanya saya yang diusili?" kata HN berapi-api.
• Tangan Diikat Mata Ditutup, Anggota LSM di Ogan Ilir Mengaku Diculik OTD: Singgung Soal Dana Desa
Sementara Kepala Inspektorat Ogan Ilir, Muhammad Ridhon Latif mengatakan terkait permasalahan antar BPBD dan salah seorang seorang ASN di Dinkes, untuk saat ini sedang dalam proses pemeriksaan.
Oleh karenanya, Ridhon mengaku untuk saat ini pihaknya belum dapat memberikan keterangan mendalam terkait hal ini.
"Pertama kami mendapat isu dari medsos mengenai pemakaman pasien Covid-19 oleh tim dari Dinkes. Lalu seminggu kemudian, kami mendapatkan pengaduan dari Kalaksa BPBD Pak Ardha Munir.
Tim kami sedang melakukan pemeriksaan dan hari ini kami memanggil intansi terkait baik dari Dinkes, BPBD, juga dari MUI dan DMI," jelas Ridhon.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palembang/foto/bank/originals/sk-pemulasaran-jenazah-covid-19-di-ogan-ilir.jpg)