Berita OKI

Pilunya Hati Pasutri di OKI, 3 Buah Hatinya Bergilir Alami Step, Satu Meninggal Dua Kini Lumpuh Layu

"Jadi dulu anak saya yang pertama juga menderita penyakit lumpuh layu yang disebabkan oleh step, saat usianya hampir setahun,"

Editor: Refly Permana
tribunsumsel.com/nando
Keadaan buah hati pasangan Eka Sri (55) dan Hamdi (63) yang berasal dari Desa Awal Terusan Kecamatan Sirah Pulau Padang Kabupaten Ogan Komering Ilir. Tidak seberuntung anak dari keluarga lainnya, Selasa (24/8/2021) siang. 

Sedangkan Senen yaitu anak ketiga juga terkena step saat usianya baru menginjak 6 bulan, dia juga tidak dapat disembuhkan dan mengalami lumpuh sampai usianya 25 tahun sekarang," jelasnya, bersyukur anak ke-empat (wanita) dalam keadaan sehat.

Dirinya menceritakan, bahwa keadaan tubuh anaknya sudah kaku dan tidak bisa bergerak lagi sama sekali.

"Kalau Marlina itu hobi makan mie, model dan bakso. Sedangkan Senen ngopi nya kuat kadang sehari bisa 4 kali ngopi dan kalau tidak ngopi pasti dia langsung nangis," terang Eka.

Berbagai pengobatan sudah dilakukan mulai dari puskesmas, klinik, rumah sakit, hingga pengobatan tradisional seperti tukang pijat, orang pintar, ustad, dan lain sebagainya.

"Kami sudah berusaha dan berupaya semaksimal mungkin, jadi semua kami kerjakan. Bahkan ditahun 2007 lalu mereka sempat dirawat dirumah sakit selama 1 bulan lebih. Namun belum juga sembuh," ungkapnya.

Besar harapan Eka Sri dan Hamdi agar putera dan putrinya itu dapat sembuh. Serta menjalani kehidupan normal yang semestinya.

"Sampai sekarang saya rutin mendatangkan tukang pijat, dan minum jamu agar kaki dan tangannya bisa normal kembali. Kami ingin melihat mereka bisa makan dan minum sendiri," terangnya sembari meneteskan air mata.

Eka Sari pun pasrah. Puluhan tahun dua buah hatinya hanya bisa berdiam diri di dalam rumah berukuran 4x6 meter yang menjadi tempat tinggal keluarga itu.

"Kami memohon uluran tangan dari masyarakat dan pemerintah, untuk memberikan pengobatan bagi anak-anak," tukasnya mengucapkan terimakasih telah peduli terhadap anaknya.

Ditemui terpisah, Syawal Harahap selaku Camat SP Padang sangat prihatin dengan keadaan salah satu warganya dan sudah dua kali kesana dan memberikan bantuan sembako secara pribadi.

"Waktu baru menjabat atau setahun yang lalu, saya kesana bersama istri. Jujur saya menangis melihat keadaan mereka, apalagi kondisinya tidak dapat bergerak sama sekali," tutur Syawal.

Tips Masak Jengkol Lembut tanpa Bau, tak Banyak yang Tahu Ternyata 8 Step Ini Kuncinya

Dijelaskan bahwa uluran tangan dari pemerintah sudah banyak diberikan, bahkan mereka sudah dibuatkan KTP dan diberikan bantuan bedah rumah, sumur dan listrik serta masuk bantuan BLT DD.

"Insyallah sudah sangat besar perhatian pemerintah, kami juga rutin menyambangi keluarga tersebut," bebernya.

Sementara untuk kesehatan, puskesmas Awal Terusan selalu memantau kondisi keduanya. 

"Jika mereka ada keluhan sakit demam tinggal melaporkan ke puskes. Dan petugas akan langsung mendatangi rumah tersebut," ujar dia.

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved