PROFIL PERCHA LEANPURI, Senator Muda dari Trah Politisi Sumsel, Menjabat Ketum PBI Wanita Pertama
Maka tak heran, di usianya yang masih muda, Senator termuda dari Sumatera Selatan yang merupakan incumbent DPD RI ini, kembali terpilih
Sebelumnya, ada tiga calon yang bersaing dalam Ketua PBI 2019-2023.
Dua lainnya yaitu, Hermawan Irawan dan David Purnomo.
Percha pun jadi wanita pertama yang memimpin PBI.
Pernikahan
Percha menikah dengan dr Syamsuddin Isaac Suryamanggala SPOG tahun 2021 dikaruniai tiga anak
Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Percha tengah mengandung sepasang anak kembar sebelum berpulang.
Dia pun menjalani persalinan dengan operasi caesar tiga hari lalu, yakni pada 16 Agustus lalu.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemprov Sumsel, Septriandi Permana, mengatakan kondisi bayi kembar Percha dalam keadaan sehat.
"Kondisi anaknya sehat. Sudah lahir sejak tiga hari lalu," ujarnya saat memberikan keterangan pers di rumah duka di Griya Agung, Kamis (19/8/2021).
Dia menyebutkan, sebelumnya Percha sempat terpapar Covid-19, namun sebelum meninggal dinyatakan telah negatif.
"Untuk keterangan lebih lanjut nanti akan ada dari perwakilan keluarga yang mengeluarkan pernyataan," ujarnya.
Sosok Syamsuddin Suami Percha
Seperti diketahui, suami Percha Lenapuri, dr. Syamsuddin Isaac Suryamanggala, Sp.OG adalah sosok Dokter jempolan di Sumsel.
Ia yang berpraktik di Charitas Palembang sebagai Dokter Obgyn.
Juga terhimpun dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI).
Seperti diketahui, dr. Syamsuddin menamatkan pendidikan Spesialis Obstetri dan Ginekologi di Universitas Indonesia.
Selain itu, dia juga membantu layanan terkait konsultasi kesehatan kebidanan dan kandungan.
Karena dia merupakan seorang lulus dari Spesialis Obstetri dan Ginekologi Universitas Indonesia.
pria kelahiran, Jakarta 1 Desember 1983 ini juga menjabat sebagai Direktur RS Siti Fatimah
Seperti diketahui, anak Sulung dari enam bersaudara ini adalah sosok pekerja keras. Ia mengaku tak menyangka dirinya kini telah menjadi seorang dokter.
Padahal saat kecil ia tidak bercita-cita menjadi dokter.
Bahkan cita-citanya jauh dari seorang dokter."Cita-cita saya dulu masih mudah labil ya gak terbayang jadi dokter malah saya lebih ingin jadi insiyur teknik kan lebih oke," ujarnya kepada Tribunsumsel.com, Rabu (26/8/2020).
Apalagi menjadi seorang dokter kandungan atau obgyn ini pun tak pernah terbayangkan oleh dirinya sebelumnya.
"Dulu benar-benar gak terbayang jadi dokter obgyn ini karena kalau saya nilai dulunya dokter ini mainnya dalam hal tanda petik "wanita" ya membantu wanita melahirkan tapi karena ayah saya obgyn jadi saya terinspirasi," ujarnya.
Karena latar kedua orangtua sama-sama dokter, Syamsuddin mulai tertarik dengan kedokteran dan memutuskan kuliah di Universitas Sriwijaya Fakultas Kedokteran, lalu mengambil S2 spesialis di Universitas Indonesia.
"Saya orangnya hidup pindah-pindah dari kecil. SD saya di jakarta lalu pindah pertengahan ke Palembang."
"SMP saya di Palembang dan SMA saya di Semarang, kuliah di Unsri pendidikan dokter lalu mengambil spesialis di universitas Indonesia," jelas ayah dari Mandala Sultan Persya ini.
Selama menjadi dokter, tentu banyak cerita menarik yang telah ia jalani selama ini.
Baginya, setiap bertemu pasien yang datang kepada dirinya memiliki keunikan sendiri.
"Salah satu hal yang berkesan yakni saat saya masih di Jakarta dan menolong ibu melahirkan dan pasien tersebut memberikan nama anaknya nama saya kepada bayinya."
"Itu salah satu tanda terima kasih kata pasien karena saya telah menolongnya dan ini jadi salah satu pengalaman yang cukup berkesan," ungkap dia.
Tak hanya itu, pengalaman lainnya yakni dirinya pun juga ikut membantu melahirkan adik bungsunya serta juga ikut memotong tali pusat sendiri ketika sang istri melahirkan.
"Banyak sih cerita lainnya. Apalagi saat saya menjadi coas, ketika itu kebidanan unit pertama saya. Jadi saat di RSMH ketika itu kami diharuskan jaga selama 5 minggu gak pulang di instalasi kebidanan untuk menolong yang melahirkan," jelasnya.
Ketika itu, lanjut dia harus rebutan dengan teman lainnya karena harus dapat menolong ibu melahirkan secara normal dengan target pasien 10 orang.
"Jadi kadang rebut-rebutan dan sulit sekali tapi itu juga pengalaman yang tak terlupakan juga bagi saya," ungkap dia.
Diakui, dr Syamsudin dirinya menjadi PNS sejak tahun 2010 di OKU Timur.
Seperti diketahui Percha Leanpuri dikabarkan berpulang dan meninggalkan suami dan ketiga anaknya, Percha meninggal dalam perawatan pasca melahirkan anak kembarnya Kamis (19/8/2021) dan akan dikembumikan di TPU Gandus Jumat (20/8/2021). Selamat jalan Hj Percha Leanpuri semoga khusnusl khotimah.