Meskipun Tanpa Gejala, Pasien Covid-19 Wajib Hindari 5 Jenis Makanan Ini Jika Tak Ingin Peradangan

Saat menjalani isolasi mandiri, pasien Covid-19 harus benar-benar menjaga makanan. Meskipun gejala tanpa gejala maupun gejala ringan.

Editor: adi kurniawan
ISTIMEWA
Ilustrasi 

Karbohidrat olahan telah menghilangkan sebagian besar seratnya.

Serat meningkatkan rasa kenyang, meningkatkan kontrol gula darah, dan memberi makan bakteri baik di usus.

Para peneliti menyarankan bahwa karbohidrat olahan dalam makanan modern dapat mendorong pertumbuhan bakteri usus inflamasi yang dapat meningkatkan risiko obesitas dan penyakit radang usus.

Karbohidrat olahan memiliki indeks glikemik (GI) yang lebih tinggi daripada yang tidak diproses.

Makanan GI tinggi meningkatkan gula darah lebih cepat daripada makanan GI rendah.

Dalam sebuah penelitian, orang dewasa yang lebih tua yang melaporkan asupan tertinggi makanan GI tinggi 2,9 kali lebih mungkin meninggal karena penyakit radang seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

Dalam sebuah penelitian terkontrol, pria muda dan sehat yang makan 50 gram karbohidrat olahan dalam bentuk roti putih mengalami kadar gula darah yang lebih tinggi dan peningkatan kadar penanda inflamasi tertentu.

Karbohidrat olahan ditemukan dalam permen, roti, pasta, kue kering, beberapa sereal, kue kering, kue, minuman ringan manis, dan semua makanan olahan yang mengandung tambahan gula atau tepung.

5. Alkohol berlebihan

Mengkonsumsi alkohol dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan masalah parah.

Dalam sebuah penelitian, kadar penanda inflamasi CRP meningkat pada orang yang mengonsumsi alkohol.

Semakin banyak alkohol yang mereka konsumsi, semakin tinggi tingkat CRP mereka.

Orang yang minum banyak dapat mengembangkan masalah dengan racun bakteri yang keluar dari usus besar dan masuk ke dalam tubuh.

Kondisi ini sering disebut usus bocor dapat mendorong peradangan luas yang menyebabkan kerusakan organ.

Untuk menghindari masalah kesehatan terkait alkohol, asupan harus dibatasi dengan maksimal dua minuman standar per hari pada pria dan satu pada wanita.

6. Daging olahan

Mengkonsumsi daging olahan secara terus menerus juga bisa menimbulkan peningkatan risiko penyakit jantung, diabetes, dan kanker perut dan usus besar.

Jenis daging olahan yang umum adalah sosis, bacon, ham, daging asap, dan dendeng.

Daging olahan mengandung lebih banyak produk akhir glikasi (AGEs) dibanding daging segar.

AGEs dibentuk dengan memasak daging dan beberapa makanan lain pada suhu tinggi. Mereka diketahui menyebabkan peradangan.

Dari semua penyakit yang terkait dengan konsumsi daging olahan, hubungannya dengan kanker usus besar adalah yang paling kuat.

Meskipun banyak faktor yang berkontribusi terhadap kanker usus besar, satu mekanisme diyakini sebagai respons inflamasi sel usus besar terhadap daging olahan.

Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Baiknya Hindari Konsumsi Ini saat Isolasi Mandiri Covid-19, Ini 6 Makanan yang Bisa Picu Peradangan, https://wow.tribunnews.com/2021/08/19/baiknya-hindari-konsumsi-ini-saat-isolasi-mandiri-covid-19-ini-6-makanan-yang-bisa-picu-peradangan

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved