Wawancara Eksklusif

Kisah Perjalanan Apriyani Rahayu Raih Emas Olimpiade Tokyo, Mulai dari Raket Kayu dan Bulu Ayam

Memang kebiasaan dia khususnya orang Sulawesi Tenggara selalu menghormati yang tua. Sudah tradisinya bagi kami masyarakat Konawe.

Editor: Soegeng Haryadi
SULTRA.TRIBUNNEWS.COM
Amirudin, ayah Apriyani Rahayu 

Setelah menjadi profesional, hasil yang sudah didapatkan Apriyani apa saja dan digunakan untuk apa?
Alhamdulilah bonus uang itu dia dapat digunakan untuk kehidupan di Jakarta. Sebagian juga dikirimkan saya juga ke tanah suci.

Ada yang ingin bapak pesankan untuk Apriyani di kehidupan ke depan?
Gunakan secara baik bonus yang dia dapat untuk masa depannya. Saya juga mendorong dia meningkatkan lagi latihan dan kembali menjadi juara mewakili bangsa dan negara.

Apakah Apriyani sudah ada rencana untuk menikah?
Oh belum ada, kalau di pelatnas tidak ada yang pacaran. Wallahu Alam itu Tuhan yang tahu.

Pertanyaan terakhir, setelah menang Olimpiade 2020 kapan rencana Apriyani pulang kampung?
Apri ini anak yang paling menghargai orang di pusat. Jadi dia menunggu aturan di pusat, dia tidak bergerak sendiri tanpa mereka. Kalau kebiasaanya seperti pulang dari kejuaraan di Spanyol, pulang langsung temui saya dan ziarah kuburan (mamahnya).

Selain ziarah kubur, kalau pulang ke kampung halaman biasanya kegiatannya apa saja?
Pertama dia kunjungi pelatihnya, lalu ke teman-teman mainnya di GOR. Kemudian dia mengunjungi keluarga. Habis itu langsung kembali ke Jakarta karena waktunya sangat terbatas.

Apakah ada makanan khusus yang diminta saat pulang ke kampung halaman?
Sampai bandara itu biasanya makanan sudah disiapkan saat sambutan. Kita tidak pesankan khusus tetapi sudah tau dia punya selera. (tribun network/reynas abdila)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved