Virus Corona di Sumsel

Daftar Komorbid yang Dilarang Ikut Vaksinasi Covid-19, Prof Yuwono: Bahaya Kalau Lolos Skrining

Ditegaskan ahli mikrobiologi di Sumsel ini, masyarat yang memiliki jenis penyakit tertentu atau komorbid tetap dilarang untuk disuntik vaksin.

Penulis: Chairul Nisyah | Editor: Refly Permana
Dokumen SRIPOKU.COM
Proses suntik vaksin Ahli Mikrobiologi Sumsel, sekaligus Direktur RS Pusri, Prof. Dr. dr. Yuwono, M. Biomed, Senin (25/1/2021). 

"Virus Covid-19 ini juga belajar seperti manusia. Kalau sebelumnya sulit kena ke anak-anak, sekarang mudah."

"Tapi kalau bukti lebih ganas tetap tidak ada. Jadi baik varian India, delta dan lain-lain belum ada bukti lebih ganas. Namun memang lebih cepat menular," jelasnya.

Menurut Prof Yuwono, dalam satu bulan bisa saja timbul satu varian dari corona ini, jadi bisa dibayangkan. Misalkan, kalau sekarang sudah ada 20 varian artinya bisa jadi 40 varian dan seterunya.

"Sampai sejauh ini varian Covid-19 hanya lebih muda menular atau menginfeksi tapi tidak bertambah soal keganasannya. Kalau kematian meningkat, itu karena komorbid," cetusnya.

Di Brasil, Vaksin Sinovac Tak Berdaya Lawan Varian Gamma, Bisa Lolos dari Antibodi

Menurut Prof Yuwono yang juga sebagai Dirut RS Pusri mengatakan, semakin banyaknya varian tentu akan semakin banyak mendapatkan tantangan, terutama dalam hal vaksin. 

"Lalu kita dari anak-anak sampai lansia harus waspada. Kalau sebelumnya lebih waspada ke lansia, yang punya komorbid. Tapi sekarang mulai dari anak-anak sampai lansia harus waspada," 

Meskipun begitu menurut Prof Yuwono, harus tetap tenang, karena semua varian Covid-19 tidak terbukti menambah keganasan hanya menambah daya tular. 

"Jadi tetap terapkan protokol kesehatan (Prokes) 3M atau bahkan 5M. Itu cara mencegahnya, dan tetap memperkuat imunitas tubuh kita," pesannya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved