Setelah Ramai di Muratara, Kini Juga Ditemukan Banyak Babi Hutan Mati di Lahat, Warga Cemas

Setelah diperiksa Dinas Pertanian Lahat mengungkap sebab babi mati di Lahat karena akibat demam babi atau ASF (African Swine Fever).

Penulis: Ehdi Amin | Editor: Refly Permana
sripoku.com/ehdi amin
Drh Astin Tri Saputra saat memantau kandang babi di Kecamatan Lahat, sejalan dengan banyaknya mati yang mati. 

Laporan wartawan Sripoku.com, Ehdi Amin

SRIPOKU.COM, LAHAT - Dinas Pertanian Lahat akhir-akhir banyak menerima laporan warga terkait penemuan babi mati di Lahat

Warga sendiri bingung sekaligus khawatir atas penemuan bangkai babi.

Setelah diperiksa Dinas Pertanian Lahat mengungkap sebab babi mati di Lahat karena akibat demam babi atau ASF (African Swine Fever).

Mengenal Tradisi Niduke Tujuh Jando di Rumah Baru yang Dulu Sering Dilakukan Masyarakat Palembang

"Ya beberapa pekan terakhir ini kita menerima laporan dari warga yang menemukan babi mati dan menurut warga mendadak," kata Kepala Dinas Pertanian Lahat, Eti Listina SP MM, melalui Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, drh Astin Tri Saputra, Minggu (30/5/2021). 

Dijelaskan Astin, kejadian demam babi hutan sudah banyak terjadi di Kabupaten Lahat, seperti di kawasan Trans Kecamatan Merapi Timur, Kikim Timur, Kikim Tengah, Kikim Barat dan lainnya.

Astin menjelaskan, ASF terhadap babi hutan terjadi diakibatkan oleh virus. 

Namun demikian, sampainya tidak menular terhadap manusia maupun hewan ternak, hewan satwa, melainkan hanya menular ke hewan jenis babi, dengan gejala panas, demam setelah itu mati mendadak. 

"Kejadian ini sebelumnya sudah ada di daerah Medan beberapa tahun sebelumnya, sekarang udah masuk ke tempat kita.

Tapi tidak menular ke manusia, hewan ternak maupun satwa liar, jadi hanya khusus babi saja," sampainya.

BREAKING NEWS: Penjual Bunga Ziarah Ditemukan Tewas di TPU Soak Simpur Palembang, Celananya Melorot

Penemuan babi mati beberapa hari yang lalu juga banyak ditemukan di Kabupaten Muratara.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Muratara, Suhardiman mengaku sudah mendapat informasi soal banyaknya babi mati tersebut. 

"Kami sudah mendapat informasinya, kami masih menyiapkan tim untuk menyelidiki masalah ini," kata Suhardiman kepada Tribunsumsel.com, Sabtu (22/5/2021). 

Suhardiman mengatakan, informasi yang didapatinya untuk saat ini penemuan babi mati itu baru di Kecamatan Rawas Ilir dan Kecamatan Nibung. 

Mereka belum melakukan pendataan berapa jumlah babi yang ditemukan mati di kabupaten ini.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved