Berita Religi
Benarkah Tahlilan 3, 7, 40, 100 Hari Orang Meninggal Disebut Bid'ah? Begini Hukumnya Kata Buya Yahya
Pada sebagian masyarakat Indonesia ada yang menggelar tahlilan selama 3, 7, 40 hingga 100 hari orang yang meninggal, apa hukumnya?
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Buya Yahya pun menegaskan jika masalah hari itu adalah semua milik kita.
Adapun tuduhan bahwa orang tahlilan itu meniru orang Hindu, itu semua tidak dibenarkan.
Buya Yahya menuturkan jika orang di hadramaut tidak ada Hindu, namun tahlilan 3 hari.
"Jadi jangan langsung dihubungkan mentang-mentang ada kesamaan, tidak semua kesamaan itu saling meniru, tidak," terangnya.
"Yang jelas manfaatnya adalah masalah hari 3, 7, 40, 100 itu kebiasaan, jadi untuk silahturahmi lagi nggak usah pakai undangan," jelasnya.
Diperingatkan oleh Buya Yahya pula mengenai orang yang mengingkari hari tahlilan tersebut merupakan orang yang selalu mencari-cari kesalahan.
"Ini bukan urusan hari, urusan kebencian, kita nggak pernah belajar imu Hindu dan sebagainya, hanya kebiasaan di kampung kita, ada sebagian tempat yang hanya 3 hari nggak sampai 7 hari, ada yang 1 hari cukup nggak ada masalah," jelas Buya Yahya.
"Yang jelas kita tidak meniru mereka, meniru hidangan sajen, bukan sajen, kita makanan untuk sedekah, kita sedekah pada orang, saudara, sanak, kerabat," tukasnya.
Baca juga: Apakah Kotoran Cicak Najis Menurut Ulama Fiqih? Ini Jawaban Buya Yahya Peringatan Bagi yang Was-was
SUBSCRIBE US