Virus Corona di Palembang

Herman Deru Resmi Aktifkan Kembali Wisma Atlet Jakabaring Palembang untuk Perawatan Pasien Covid-19

Hingga kini jumlah bed di rumah sakit di kota Palembang untuk perawatan pasien Covid-19 sebanyak 718 bed.

Penulis: Jati Purwanti | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/JATI PURWANTI
Gubernur Sumsel Herman Deru didampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Lesty Nuraini dan Wakil Pelaksana Harian Wisma Atlet Jakabaring saat meresmikan pengaktifan kembali Wisma Atlet Jakabaring sebagai fasilitas perawatan pasien Covid-19 di Sumsel, Rabu (12/5/2021). 

Dia menyebutkan, telah memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang untuk mendata asal pasien positif Covid-19 yang memenuhi bed beberapa rumah sakit di Palembang.

"Kasihan dengan Palembang karena masuk dalam akumulasi jumlah kasus Palembang. Padahal, kalau kita lihat hanya seberapa untuk Palembang padahal kiriman dari kabupaten kota. Itulah sistem pendataan," kata dia.

Wakil Kepala Pelaksana Harian Wisma Atlet Jakabaring, Akhmad Najib, menerangkan, ada empat dokter yang terdiri dari dua dokter spesialis dan dokter umum serta delapan tenaga kesehatan yang disiagakan di Wisma Atlet Jakabaring.

Sistem kerja dokter dan nakes tersebut dibagi menjadi tiga shif.

"Untuk pelaksanaan memang koordinasi sifatnya, termasuk penjagaan karena ini isolasi yang terkonfirmasi positif tanpa gejala dengan gejala ringan, artinya masuk sini sudah positif," ujarnya.

Setiap pasien yang akan dirawat di Wisma Atlet Jakabaring melalui mekanisme sesuai standar yang telah ditetapkan.

"Ada syarat khusus seperti penanganan pasien Covid-19. Tergantung rujukan bisa semua dari daerah di Sumsel asal positif," ujar Akhmad.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Lesty Nuraini, menjelaskan, Wisma Atlet Jakabaring ini merupakan fasilitas skrining sebelum pasien dirujuk ke rumah sakit perawatan Covid-19.

Hal ini dapat dilihat dari pemilihan pasien positif tanpa gejala atau dengan gejala ringan.

"Artinya menyaring sebelum pasien di treatment ke rumah sakit dan yang dites positif bisa langsung kita isolasi supaya tidak terjadi penularan dengan orang lain. Ini untuk menekan penularan," jelas Lesty.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved