Virus Corona di Sumsel
Pendapat Prof Yuwono Terkait Kondisi Covid-19 di Sumsel dan Larangan Salat Idul Fitri di Masjid
Hampir semua kasus Covid terjadi di perkotaan. Covid 65% terkonsentrasi di Jawa, Sumsel 1%.
Penulis: Yandi Triansyah | Editor: Yandi Triansyah
Saya coba menuliskan pendapat ini sebagai rakyat, dokter ahli mikrobiologi & sebagai muslim.
Tidak ada niatan kecuali agar para pemimpin terbuka hatinya & rakyat redho dgn keputusan para pemimpinnya.
Serta Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:

Data infeksi Covid sejak 2021 tidak pernah lagi setinggi thn 2020. Cakupan vaksinasi pun terus meningkat.
Kematian yg berhubungan dgn Covid hampir seluruhnya terkonfirmasi dgn komorbid seperti DM, hipertensi & jantung.
Tingkat hunian ruang isolasi RS rerata < 60%. Hampir semua kasus Covid terjadi di perkotaan.
Covid 65% terkonsentrasi di Jawa, Sumsel 1%. Tentu perlakuan mesti beda dong.
Fakta di lapangan, ekonomi Sumsel bergeliat, masih tumbuh positif. Pasar, mall, cafe dll tetap ramai.
Sdh hampir 1 thn kaum muslim ke masjid dgn prokes.
Dan perlu dicatat tidak ada cluster covid masjid, yg ada cluster pasar, cafe & kantor. Siswa & mahasiswa taat sekolah daring.
Landasan ilmiah: Infeksi Covid bersifat menular pd pekan pertama & kedua.
Pd pekan kedua, jika tanpa komorbid pasien sembuh, jika ada komorbid bisa sembuh pekan ke 3 atau lebih & bisa juga parah lalu wafat.
Tingkat kematian berhubungan dgn Covid hanya 2-3% (bandingkan dgn TBC & Demam Berdarah yg > 5%).
Infeksi virus termasuk Covid hanya bisa dicegah & dilawan dgn imunitas yg kuat yaitu dgn vaksinasi & atau 4 langkah simple yaitu tidur 6 jam, cukup makan, cukup gerak & pikiran positif.
Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini: