Aparat Kesulitan, KKB Papua Nekat Angkut Jenazah Rekan yang Tewas dengan Cara Ini, Apa Tujuannya?
Namun demikian, kata Imam, pihaknya telah memperkirakan jumlah korban dari pihak KKB Papua telah mencapai lima orang.
Hal ini terbukti dengan Gugurnya Kepala BIN Daerah Papua, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha.
Baca juga: JANDA Muda, Pasang Perangkap, Ajak Kencan Mantan Pacar di Tempat Sepi, Ternyata
Baca juga: Bu Wati yang Tuding Tetangga Babi Ngepet Diusir dari Kampung: Ekspresinya Memancing Emosi Warga
Baca juga: SIAPAPUN Bisa Ditangkap,MABES Polri Siagakan Densus 88 Tumpas Teroris KKB Papua: Sulit Dikenali
IPW berharap dalam sebulan setelah penetapan KKB sebagai teroris, Densus 88 yang berjuluk Pasukan Burung Hantu bisa turun ke Papua untuk membersihkan aksi teroris yang meresahkan masyarakat.
"Minimal melokalisir gerakan kelompok teror tersebut," ungkap Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, Jumat (30/4/2021).
Namun IPW mengingatkan, teroris di Papua dinilai lebih bengis, terlatih, solid, dan lebih canggih persenjataannya ketimbang teroris yang berada di luar Papua.
"Teroris Papua seakan telah menorehkan fenomena baru dalam sejarah terorisme di mana seorang jenderal bisa terbunuh dalam serangan teroris."
"Gugurnya Kepala BIN Daerah Papua, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha, pada Minggu (25/4/2021) kemarin menjadi sejarah pertama adanya seorang perwira tinggi TNI yang tewas dalam konflik di Papua."
"Kasus ini juga menunjukkan bahwa teroris Papua sepertinya memiliki penembak jitu yang terlatih dengan senjata mumpuni," ujarnya.
Neta menyebut, ulah bengis teroris di Papua terlihat dalam pekan pertama April 2021.
"Di era itu teroris Papua sudah menewaskan warga dari berbagai kalangan, mulai guru, siswa hingga tukang ojek di Kabupaten Puncak."
"Selain itu teroris Papua merusak sekolah dan rumah-rumah warga. Bahkan membakar rumah anggota DPRD di Kampung Beoga," ungkapnya.
Dari data yang diperoleh IPW, para teroris yang berada di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, memiliki 30 pucuk senjata api.
Terdiri dari berbagai merek, mulai dari laras panjang hingga pistol genggam, di antaranya SS1 hingga M16.
Teroris di Papua, lanjut Neta, terlihat cukup solid dan terafiliasi hanya pada satu kelompok, yakni Organisasi Papua Merdeka (OPM).
"Berbeda dengan Teroris Non Papua yang terdiri dari lima kelompok, yakni Negara Islam Indonesia (NII) yang berkembang sejak pasca kemerdekaan Indonesia, Jamaah Islamiyah (JI), Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), dan Jamaah Ansharut Khilafah (JAK)."
"Sejak Januari hingga Maret, Densus 88 sudah berhasil menangkap 94 terduga teroris di luar Papua," ungkapnya.