Balita Meninggal Cacingan

Buntut Ada Balita Meninggal Cacingan, Dedi Mulyadi Stop Sementara Dana Desa Cianaga Sukabumi

Seorang balita berusia tiga tahun berinisial R asal Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi meninggal.

|
Editor: Odi Aria
Tribunnews.com/Taufik Ismail
REAKSI DEDI MULYADI - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi usai mengikuti pelantikan Kepala Daerah di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (20/2/2025). Dedi Mulyadi stop sementara dana desa di desa Cianaga Sukabumi imbas ada balita meninggal cacingan. 

SRIPOKU.COM— Seorang balita berusia tiga tahun berinisial R asal Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, meninggal dunia akibat infeksi cacing gelang akut pada 22 Juli 2025.

R sempat dirawat di RSUD Syamsudin setelah kondisi tubuhnya dipenuhi cacing. Hasil pemeriksaan medis menunjukkan infeksi sudah parah hingga cacing menyebar ke otak.

Namun, keterlambatan penanganan serta kendala administrasi karena korban tak memiliki Kartu Keluarga (KK) dan BPJS membuat nyawanya tak tertolong.

Selama ini, R diasuh neneknya. Sang ibu mengalami gangguan jiwa, sedangkan ayahnya menderita tuberkulosis.

Kondisi keluarga membuat R kerap bermain di kolong rumah yang dipenuhi kotoran ayam.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyesalkan kejadian tersebut dan menilai perangkat desa lalai. Ia menegaskan akan menghentikan sementara pencairan dana desa Cianaga sebagai bentuk sanksi.

“Saya tunda bantuan desanya karena desa tidak mampu mengurus warganya.

Betapa kita lalai, perangkat birokrasi tersusun sampai RT tapi tak membangun empati,” ujar Dedi dalam rapat paripurna DPRD Jabar, Selasa (19/8/2025).

Kepala Desa Cianaga, Wardi Sutandi, mengakui kedua orang tua korban tidak mampu merawat anak-anaknya karena kondisi kesehatan.

 Ia menyebut pihak desa sempat memberi bantuan, namun proses pengobatan R terhambat karena tak memiliki dokumen kependudukan.

R sempat dirawat selama sembilan hari sebelum meninggal dunia. Kasus ini kini menjadi sorotan publik soal lemahnya penanganan kesehatan anak di wilayah terpencil.

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved