Balita Meninggal Cacingan

BIKIN Kang Dedi Minta Maaf, Inilah Sosok di Balik Viralnya Kisah Balita Raya yang Meninggal Dunia

Kang Dedi pun meminta maaf karena pelayanan pemerintah di lingkup Jawa Barat belum maksimal hingga mengakibatkan Raya meninggal

Editor: Welly Hadinata
Istimewa
KOLASE - (Kiri) Iraningsih Achsien atau Iin Achsien, pendiri Rumah Teduh Sahabat Iin, saat dalam siniar Daniel Mananta yang tayang pada 18 Maret 2025. (Kanan) Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (Tangkapan Layar YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel) 

SRIPOKU.COM - Terkait kasus meninggalnya seorang balita berusia tiga tahun asal Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, akibat cacingan ekstrem, membuat Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, turut prihatin.

Bahkan Kang Dedi pun meminta maaf karena pelayanan pemerintah di lingkup Jawa Barat belum maksimal hingga mengakibatkan Raya meninggal.

"Mohon maaf pelayanan pemerintah (Jawa Barat) belum maksimal dan belum mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan," kata Dedi dalam akun Instagramnya, Selasa (19/8/2025).

Dedi, atas nama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar, lantas berterima kasih kepada Rumah Teduh Sahabat Iin yang sigap dan siaga menolong hingga membantu perawatan Raya di rumah sakit, meski balita malang itu berakhir meninggal dunia.

Ia menyebut aksi Rumah Teduh Sahabat Iin sebagai pembelajaran penting bagi jajaran pemerintahan, baik di lingkungan provinsi maupun daerah, agar tak kalah cepat dalam melayani warganya.

"Pemprov Jawa Barat mengucapkan terima kasih kepada pengurus, seluruh jajaran, aktivis Rumah Teduh (Sahabat Iin), yang terus berbuat, memberikan layanan yang terbaik bagi kepentingan sosial, termasuk menangani masalah Raya," urai Dedi.

"Ini pembelajaran penting bagi seluruh jajaran Pemprov, Kabupaten/Kota, Desa, sampai RT/RW-nya, jangan sampai struktur pemerintah yang begitu banyak, kalah gesit, kalah cepat, kalah layanannya oleh lembaga-lembaga sosial yang tidak bergaji dan memiliki anggaran dari negara," pungkas dia.

Sosok di Balik Viralnya Kisah Raya

Kisah Raya viral dan menjadi perhatian setelah diunggah akun Instagram @rumah_teduh_sahabat_iin, Kamis (14/8/2025).

Video itu memperlihatkan kondisi Raya ketika dievakuasi tim Rumah Teduh, selama perawatan, hingga meninggal dunia.

Raya pertama kali dievakuasi dari rumahnya oleh tim Rumah Teduh pada 13 Juli 2025, untuk selanjutnya dibawa ke rumah sakit di Kota Sukabumi.

Bocah malang yang dievakuasi dalam keadaan tak sadarkan diri itu langsung masuk Pediatric Intensive Unit Care (PICU) begitu tiba di rumah sakit.

Hasil pemeriksaan dan rontgen yang dilakukan, Raya diketahui mengidap penyakit cacingan ekstrem.

Bukan satu atau dua, namun ratusan cacing hidup di dalam tubuh Raya, bahkan sampai ke otaknya.

Parahnya, ada cacing-cacing yang kadang bisa keluar lewat hidung atau mulut Raya, dalam keadaan hidup.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved