Bandar Kampung Narkoba Ditangkap
BREAKING NEWS: Bandar Kampung Narkoba Tangga Buntung Tertangkap, Ateng Rupanya Sembunyi di Muaradua
Kemudian ia pun berusaha kabur dengan cara lewat samping rumahnya melalui lorong kecil keluar dari kawasan tersebut.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Pelarian Ateng, yang merupakan bandar besar kampung Narkoba Tangga Buntung yang digerebek tim gabungan beberapa waktu lalu, berakhir.
Ia rupanya dibantu oleh rekannya, Taufik Pendekar.
Informasi yang dihimpun Sripoku.com, saat dilakukan penggerebekan besar-besaran beberapa waktu lalu, Ateng saat itu panik karena mendengar suara letusan tembakan peringatan ke udara yang dilepaskan petugas.
Baca juga: Di Balik Penggerebekan Kampung Narkoba di Palembang (1): Kalau Polisi Masuk Lorong Pasti Ketahuan
Baca juga: Di Balik Penggerebekan Kampung Narkoba di Palembang (2-Habis): Bayar Mata-mata Rp 200 Ribu
Kemudian ia pun berusaha kabur dengan cara lewat samping rumahnya melalui lorong kecil keluar dari kawasan tersebut.
Lalu, dengan berjalan kaki, Ateng bertemu dan berjanjian dengan Taufik Pendekar di kawasan 3 Ilir, Palembang.
Lalu setelah bertemu dengan rekannya tersebut, Ateng meminta pesankan mobil travel Baturaja hendak menuju Muaradua.
Hingga sampai tertangkap Ateng pun bersembunyi di Muaradua dan bertani.
Baca juga: PEMKOT Palembang Sulap Kampung Narkoba yang ada di Tangga Buntung Jadi Kampung BERSINAR
Baca juga: Cerita Kapolda Sumsel Soal Penggerebekan Kampung Narkoba di Tangga Buntung Palembang
"Panik pak, pas petugas gabungan masuk. Denger suara tembakan aku cuba keluar lewat belakang, melalui gang tikus. Kemudian telepon Taufik pendekar minta jemput di 3 Ilir. Lalu oleh Dia dipesankan travel berangkat di Muaradua," ungkap Ateng
Disana, lanjut Ateng, dirinya tidak kemana-mana.
Namun hanya bertani dan kesawah.
"Saya kenalan dengan warga disana pak. yakni MR dan ST, di sana setiap dia ke sawah, saya ikut juga. MR dan ST pun tidak mengetahui bahwa saya buron," ungkapnya kembali.
Aparat gabungan dari Polrestabes Palembang dan Polda Sumsel beberapa hari yang lalu menggerebek lokasi yang diduga menjadi kampung narkoba di Tangga Buntung.
Penggerebakan itu membuat 65 warga diamankan serta ada barang bukti berupa 1,5 kilogram sabu.
Dari 65 orang yang diamankan, Sat Res Narkoba Polrestabes Palembang menetapkan dua orang sebagai tersangka, yaitu Agus dan Hijiriah.
Selanjuntya, ada tujuh anak diserahkan ke BNN lantaran saat di tes urine postitif narkoba.
• Gatot Nurmantyo Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin Nusantara, Yakin Dunia Bakal Ikuti Cara Terawan
"15 kita pulangkan, karena saat dites urine mereka negatif dan tidak ada kaitannya dengan tindak pidana narkoba, yang bersangkutan diamankan karena saat itu ada di seputaran Tempat Kejadian Perkara (TKP)," ujar Kasat Res Narkoba Polrestabes Palembang, AKBP Andi, Rabu (14/4/2021).
Lanjut AKBP Andi menjelaskan, masih ada beberapa orang yang diamankan di Polrestabes Palembang.
"Mereka diamankan karena positif narkoba saat dites urine, namun tidak ada barang bukti.
Kita mengamankan mereka untuk mengembil keterangan supaya bisa mempetakan jaringan di Tangga Buntung," katanya.
Ia mengungkapkan, pasal yang diterapkan kepada Hijriah yaitu pasal 114 ayat 2 dan 112 ayat 2 UU No.35 tahun 2009 tentang narkotika.
Sedangkan Aguscik pasal 114 ayat 1 dan 112 ayat 1 UU 35 tahun 2009 tentang narkotika.
• Mencuat Isu Muktamar Luar Biasa, PKB Lubuklinggau Tetap Solid Dukung Cak Imin
Sebelumnya diberitakan, penyidik Sat Res Narkoba Polrestabes Palembang tetapkan Agus dan Hijiriah (istri Ateng) sebagai tersangka dalam pengangkapan 65 orang di kawasan Tanggung Buntung, Kecamatan Ilir Barat II, Palembang.
"Menurut pengakuan Hijiriah bahwa usaha narkoba tersebut merupakan usaha bersama suaminya Ateng (DPO), bisa dibilang sebagai harta gono gini" ujarnya Rabu (14/4/2021).
Ia menjelaskan, Agus ditetapkan sebagai tersangka lantaran ditemukan dua paket sabu ada padanya.
"Hijiriah juga ditetapkan sebagai tersangka karena kita menemukan barang bukti sabu seberat 1,5 kg di rumahnya. Sedangkan suaminya Ateng (DPO)," katanya.
Lanjut AKBP Andi mengungkapkan, Agus sudah ditahan di rutan Polrestabes Palembang.
"Hijiriah sudah kita tahan di rutan Polda Sumsel," ungkpanya.
• Pelatih Sriwijaya FC Bawa Keluarga ke Palembang, Ini Sosok Cantik Anak Nil Maizar yang Jadi Sorotan
Lanjut AKBP Andi menjelaskan, ada delapan anak-anak di bawah umur yang usianya di bawah 18 tahun yang ikut dibawa ke Polrestabes Palembang pada saat dilakukan pengerbekan di kawasan Tangga Buntung Palembang.
"Tujuh orang sudah kita asesmen ke BNN lantaran positif narkoba, sedangkan satu orang anak berusia 13 tahun kita pulangkan ke keluarga," jelasnya.
Ia menuturkan sebagian masih ada dalam pemeriksaan.