Bandar Kampung Narkoba Ditangkap
Ateng Diamankan Bukit Sarang Elang OKU, 2 Orang Ini tak Tau Jika Ada Bandar Besar: Dia Ikut ke Sawah
Sementara, Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Irvan Prawira, membenarkan penangkapan terhadap tersangka Ateng.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Bandar besar kelas kakap yakni Ateng tak bisa berkutik lagi setelah disergap Petugas dari Polda Sumsel, di tempat persembunyiannya.
Ia diamankan petugas di pondok kebun kopi di atas bukit Sarang Elang, Simpang Martapura, Kabupaten OKU, Minggu (25/4), sekitar pukul 00.45 dini hari.
Ateng diamankan bersama tiga tersangka lainnya, Taufik pendekar (67), warga Kecamatan Gandus, ST (44) dan MD (36), warga Kecamatan Simpang Muara Dua, Kabupaten OKU Selatan.
Baca juga: BREAKING NEWS: Bandar Kampung Narkoba Tangga Buntung Tertangkap, Ateng Rupanya Sembunyi di Muaradua
Baca juga: PEMKOT Palembang Sulap Kampung Narkoba yang ada di Tangga Buntung Jadi Kampung BERSINAR
Dari keempat tersangka, polisi menyita barang bukti berupa empat unit ponsel.
Kini para tersangka telah diamankan di Polrestabes Palembang, untuk diproses hukum lebih lanjut.
Sementara, Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Irvan Prawira, membenarkan penangkapan terhadap tersangka Ateng.
“Ateng sembunyi bersama bapak angkatnya, Taufik Pendekar di pondok kebun kopi di bukit sarang elang Kabupaten OKU,” ungkap Kombes Pol Irvan diampingi Kasat Nakorba AKBP Andi Supriadi, Minggu (25/4), saat mengelar rilis tersangka.
Sedangkan ST dan MD, ketika petugas dari Polda Sumsel melakukan penggerbekan, hanya bisa terdiam dan berpikir ada apa.
Hal ini lantaran keduanya tidak mengetahui bahwa Ateng merupakan bandar narkoba yang selama ini dicari.
"Kami Idak tahu pak. Mereka itu sampai bersama bapak angkat saya, Taufik pendekar, saat pada malam hari," ungkap MD.
Baca juga: Di Balik Penggerebekan Kampung Narkoba di Palembang (1): Kalau Polisi Masuk Lorong Pasti Ketahuan
Baca juga: Di Balik Penggerebekan Kampung Narkoba di Palembang (2-Habis): Bayar Mata-mata Rp 200 Ribu
Lalu, MD melanjutkan, tak ada prasangka buruk dan Taufik Pendekar merupakan orang tua angkat sejak 10 tahun lalu, dirinya pun menerima sang bapak angkat saat begitu sampai di rumahnya.
"Pas begitu datang mereka berdua bilang datang hendak main saja. Saya pun tidak curiga pak. Begitu saya pergi ke sawah, Ateng ini juga ikut ke sawah bersama kami," bebernya.
Namun betapa, paniknya MD dan ST ketika petugas mendatangi rumah dan mengetahui bahwa Ateng merupakan bandar besar.
"Sumpah kami tidak tahu rupanya Ateng itu DPO pak. Tahu nya pas polisi datang," kata MD dan ST.
Diberitakan sebelumnya, pelarian Ateng, yang merupakan bandar besar kampung Narkoba Tangga Buntung yang digerebek tim gabungan beberapa waktu lalu, berakhir.
Ia rupanya dibantu oleh rekannya, Taufik Pendekar.
Informasi yang dihimpun Sripoku.com, saat dilakukan penggerebekan besar-besaran beberapa waktu lalu, Ateng saat itu panik karena mendengar suara letusan tembakan peringatan ke udara yang dilepaskan petugas.
Kemudian ia pun berusaha kabur dengan cara lewat samping rumahnya melalui lorong kecil keluar dari kawasan tersebut.
Baca juga: Cerita Kapolda Sumsel Soal Penggerebekan Kampung Narkoba di Tangga Buntung Palembang
Baca juga: Tangga Buntung Dijuluki Kampung Narkoba, Anggota DPRD : Akan Mempersulit Perkembangan Anak Cucu Kami
Lalu, dengan berjalan kaki, Ateng bertemu dan berjanjian dengan Taufik Pendekar di kawasan 3 Ilir, Palembang.
Lalu setelah bertemu dengan rekannya tersebut, Ateng meminta pesankan mobil travel Baturaja hendak menuju Muaradua.
Hingga sampai tertangkap Ateng pun bersembunyi dan bertani.
"Panik pak, pas petugas gabungan masuk. Denger suara tembakan aku cuba keluar lewat belakang, melalui gang tikus. Kemudian telepon Taufik pendekar minta jemput di 3 Ilir. Lalu oleh Dia dipesankan travel berangkat di Muaradua," ungkap Ateng
Disana, lanjut Ateng, dirinya tidak kemana-mana.
Namun hanya bertani dan kesawah.
"Saya kenalan dengan warga disana pak. yakni MR dan ST, di sana setiap dia ke sawah, saya ikut juga. MR dan ST pun tidak mengetahui bahwa saya buron," ungkapnya kembali.