Saat Bangun Suami Mendadak di Atas Perut, Cerita Istri Korban KDRT di Prabumulih: Dia Mau Bunuh Saya
"Anak saya itu sejak nikah dipukuli terus bahkan saat hamil anak pertama diinjak-injak perutnya, pelaku itu kadang baik sekali dan kadang marah,"
SRIPOKU.COM, PRABUMULIH - Firmansyah, pelaku penganiayaan terhadap istrinya Puspa Dewi yang nyaris tewas, diduga memiliki keperibadian ganda.
Puspa Dewi, yang dibincangi di RSUD Prabumulih, mengakui sang suami terkadang berprilaku sangat sayang lalu tiba-tiba berubah menjadi pemarah dan itu terjadi terus berulang-ulang.
"Suami itu kadang sayang sekali dan kadang temperamen marah-marah, kadang baik dan kadang tiba-tiba jadi pemarah," ungkap Puspa Dewi diwawancarai sejumlah wartawan, Kamis (22/4/2021) kemarin.
• Respon Keluhan Masayarakat, Bupati Musi Rawas Minta Kontribusi Perusahaan, Perbaiki Jalan Rusak
Puspa Dewi menuturkan, sebelum kejadian penganiayaan terhadap dirinya tidak ada masalah dengan sang suami, bahkan sempat menunaikan sahur dan salat subuh bersama.
"Kami sempat subuh dan sahur bersama tapi tidak tau tiba-tiba dia ingin membunuh saya," katanya.
Ibu dua anak itu mengaku dirinya selesai sahur berpamitan tidur lebih dulu dengan sang suami, lalu tiba-tiba dirinya terbangun dengan kondisi Firmansyah di atas perutnya dengan tangan kiri mencekik leher dan tangan kanan memasukkan tangannya ke mulut.
"Saya bangun leher saya dicekik dan tangan saya dimasukkannya ke leher sampai tulang tenggorokan, dia mau bunuh saya.
Lalu ada adik saya sama tetangga teriak-teriak di luar minta buka kan pintu," ungkapnya.
Diduga panik dengan teriakan itu, Firmansyah kemudian mengambil handphone dan uang arisan Puspa Dewi dan membuka pintu lalu kabur.
"Tidak tau kenapa dia mau bunuh aku, kalau masalah sering (cekcok) tapi masalah ekonomi rumah tangga, dia memang sering kasar, kalau salah jawab saja memukul, jambak rambut dan nendang," ceritanya dengan suara serak.
• Sebatang Kara, Pria 70 Tahun Ditemukan Terbujur Kaku Beralas Kasur di Rumah Susun 23 Ilir
Puspa Dewi mengaku sakit di bagian badan karena jari tangan putus seperti dimutilasi dan patah serta kepala bocor kelihatan.
"Kepala saya pecah kelihatan otak, kalau kata saksi yang melihat dipukul pakai kayu pelawan di dekat saya. K
ejadian itu disaksikan anak perempuan saya yang kecil umur 4 tahun, saat dia ingin bunuh saya," katanya seraya menyebutkan anaknya laki-laki umur 12 tahun tidak diketahuinya lagi ada dimana.
Puspa Dewi berharap petugas kepolisian bekerja dan menangkap sang suami sehingga bisa mempertanggungjawabkan perbuatan yang telah menganiaya dirinya.
"Harapan saya semoga segera ditangkap biar bisa bertanggungjawab," harapnya.
Hal yang sama disampaikan Milawati ibu korban yang mengharapkan pelaku segera diringkus sehingga bisa diberikan hukum setimpal dengan perbuatannya.
"Anak saya itu sejak nikah dipukuli terus bahkan saat hamil anak pertama diinjak-injak perutnya, pelaku itu kadang baik sekali dan kadang marah," katanya.
• Modernisasi jaringan 100 persen full fiber, Telkom Percepat Digitalisasi Seluruh Ibukota Kabupaten
Bahkan kata Milawati, sang mantu sebelum kejadian ke rumahnya bersama Puspa Dewi dan saat itu pelaku sangat baik tanpa ada masalah.

"Dua hari sebelum kejadian dia (Firmansyah) ke rumah, silaturahmi duduk biasa saja, nonton tv dan tidak ada masalah. Sudah kami laporkan kasus ini," ungkapnya.
Kapolres Prabumulih AKBP Siswandi SH SIK melalui Kasat Reskrim AKP Abdul Rahman mengungkapkan pihaknya masih memburu pelaku.
"Kita masih memburu pelaku yang merupakan suami korban sendiri, mohon doanya semoga segera diamankan," tegasnya.
Walikota Prabumulih Ridho Yahya angkat bicara soal kelakuan Firmansyah yang nyaris membuat istrinya Puspa Dewi meregang nyawa.
Puspa Dewi mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) oleh sang suami.
• Rumah Kontrakan di Palembang Ini Dijadikan Pabrik Percetakan STNK Palsu, Pelaku Berhasil Kabur
Ibu muda berusia 31 tahun itu mengalami patah jari hingga sekujur tubuh mengalami luka.
Peristiwa itu terjadi
di Jalan Cempedak RT 03 RW 01 Kelurahan Gunung Ibul Kecamatan Prabumulih Timur Kota Prabumulih, Sumatera Selatan (Sumsel).
Orang nomor satu di kota Prabumulih itu mengaku apa yang dilakukan Firmansyah sangat tidak patut sebagai seorang suami.
"Iya itu kita sesalkan sekali, Satgas Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) sudah menemui korban, kebetulan ketua P2TP2A ibu (istri saya-red)," ungkap Ridho ketika diwawancarai, Kamis (22/4/2021).
Ridho menuturkan, terkait kasus tersebut Pemkot Prabumulih akan mendampingi dan menyiapkan bantuan hukum terhadap korban Puspa Dewi.
"Kita siapkan kuasa hukum dan akan kita kawal terus kasus ini," kata pria yang gemar olahraga tersebut.
Suami Ir Hj Suryanti Ngesti Rahayu ini mengaku pemkot Prabumulih bahkan akan menanggung seluruh biaya perawatan korban Puspa Dewi lantaran yang bersangkutan merupakan keluarga tidak mampu.
• Modernisasi jaringan 100 persen full fiber, Telkom Percepat Digitalisasi Seluruh Ibukota Kabupaten
"Seluruh biaya berobat akan kita tanggung, akan kita bayari semua karena merupakan keluarga tidak mampu," jelasnya.
Lebih lanjut Ridho menerangkan, permasalahan kekerasan dalam rumah tangga ada tiga penyebab yang sering membuat terjadi antara lain kondisi ekonomi keluarga, persoalan cemburu dan sering bertemu.
"Kalau pegawai rata-rata disebabkan karena cemburu, suami kerja dan istri di rumah cemburu dan kalau masyarakat biasanya disebabkan masalah ekonomi. Selain itu biasanya selama ini suami kerja tapi di rumah terus dan tiap hari bertemu ngobrol sama istri akhirnya bosan dan ribut," lanjutnya.
Ridho mengimbau dan mengajak para pria atau suami agar sabar dalam menjalankan kehidupan rumah tangga dan jangan mudah emosi sehingga keributan tidak terjadi.
"Sabar-sabar jadi suami, saling mengerti sehingga tidak ribut," tambahnya.