Film Dokumenter Orang Rimba-The Life of Suku Anak Dalam
Pada suatu malam, saat Tengganai menyampaikan pada peneliti bahwa tidak semua kekayaan khasanah pengetahuan adat Orang Rimba itu dapat dituliskan ....
Pada kesempatan itu, Pak Haidir menyampaikan ungkapan terima kasihnya dan dukungannya atas kehadiran Film Dokumenter Orang Rimba-The Life of Suku Anak Dalam tersebut sebagai suatu karya seni visual yang memang berangkat dari hati.
Bagi Tengganai Besemen, kehadiran film dokumenter ini adalah merupakan suatu bentuk penyelamatan dokumen kekayaan pengetahuan adat masyarakat Suku Anak Dalam di Taman Nasional Bukit Duabelas secara visual dan meluas dengan harapan agar dapat senantiasa dipertahankan oleh anak cucu Orang Rimba pada masa mendatang.
Selain itu, dengan tampilnya film dokumenter ini juga untuk menunjukkan pada dunia bahwa Orang Rimba memiliki kekayaan kearifan adat yang luar biasa sebagai suatu entitas, bukannya seperti cara pandang yang selama ini banyak berkembang dengan menilai bahwa mereka adalah suku yang memiliki makna peyoratif atau merendahkan atas pernyataan karena Orang Rimba itu kubu, berilmu gaib, tidak jelas agamanya, bau dan jorok, bodoh, miskin, ataupun terbelakang.
Sementara bagi tim sebagai anak kandung dari ibu pertiwi, merasa lega dengan telah tayangnya Film Dokumenter Orang Rimba-The Life of Suku Anak Dalam ini untuk umum, karena berarti telah melunasi pertanggungjawaban moral kepada Indonesia dan Tengganai Besemen.
Bejelon-lah Film Dokumenter Orang Rimba-The Life of Suku Anak Dalam, menjadilah yang hidup.
Film Dokumenter Orang Rimba-The Life of Suku Anak Dalam
Oleh DR Muhamad Erwin, S.H., M.Hum
Dosen Politeknik Negeri Sriwijaya dan Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya