Breaking News

Suka Duka Perawat Pasien Covid-19; Ada Rasa Jenuh, Berharap Keadaan Normal Kembali

Banyak suka dan duka dirasakan, mulai dari rasa senang melihat pasien yang sembuh, hingga rasa sedih ketika pasien meninggal karena Covid-19

Penulis: maya citra rosa | Editor: Azwir Ahmad
zoom-inlihat foto Suka Duka Perawat Pasien Covid-19; Ada Rasa  Jenuh, Berharap Keadaan Normal Kembali
sripoku.com/maya
NS Lisma, S.Kep

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pandemi yang sudah melanda Indonesia selama satu tahun sejak Maret 2020 lalu, hingga kini belum juga menunjukan tanda-tanda akan berakhir.

Tidak berbeda dengan masyarakat umumnya, para tenaga medis di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lain yang hari-hari berjibaku dengan penanganan pasien Covid-19, tak luput dari rasa jenuh.

Seperti diutarakan salah seorang perawat di RS Islam Siti Khodijah Palembang, NS Lisma, S.Kep yang bertugas menjadi perawat di ruang isolasi Covid-19.

Kegiatan merawat dan melayani pasien yang harus diisolasi mandiri tanpa kehadiran keluarga baginya lebih sulit, dibandingkan merawat pasien biasa.

Menurutnya banyak suka dan duka dijalani selama pandemi ini, mulai dari rasa senang melihat pasien yang sembuh, hingga rasa sedih ketika pasien meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.

"Jenuh pasti ada, apalagi kalau dalam kondisi pasien Covid-19 sedang banyak, rasanya capek dan jenuh sekali," ujarnya saat ditemui Kamis (18/3/2021).

Namun karena pekerjaan yang sudah menjadi cita-citanya sejak kecil, sebagai perawat Lisma harus tetap menjalankan tugasnya dengan ikhlas.

Menurutnya, merawat pasien yang sedang diisolasi dengan beragam tingkahnya, juga tanpa sanak keluarga membuat pekerjaannya semakin ekstra.

Dalam satu hari untuk melayani satu pasien saja, para perawat harus mengganti APD berupa baju hazmat sebanyak 8 hingga 10 baju.

"Setiap pasien isolasi butuh apa gitu kita mau tidak mau harus masuk menggunakan APD lengkap," ujarnya.

Pada awal pandemi Lisma mengaku sempat takut akan terpapar Covid-19, namun setelah melewati satu tahun terakhir, menurutnya ternyata virus Corona tidak semenakutkan apa yang dibayangkan masyarakat.

Banyak orang yang terpapar dan harus mendapatkan perawatan karena adanya komorbid seperti diabetes mellitus, hipertensi, gangguan ginjal, dan asma.

"Paling tinggi itu banyak yang diabetes dan hipertensi, apalagi kalau setelah hari libur panjang, angka kasus di RS meningkat," ujarnya.

Dia ceritakan pada awal-awal pandemi, perawat sepertinya juga harus menghadapi komplain keluarga, yang tidak terima jika pasien meninggal dunia dan harus dimakamkan dengan prosedur Covid-19.

Beragam persoalan dihadapi di rumah sakit. Seperti ada kasus ibu hamil yang terpapar Covid-19 dan harus melahirkan anaknya.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved