Berita Muratara
BUPATI Devi Bikin ASN dan TKS Lari Terbirit-birit, Perintahkan Seluruhnya Harus Menetap di Muratara
Banyak pegawai baik ASN maupun TKS tak mengikuti apel karena terlambat. Mereka berlari terbirit-birit, namun tetap berdiri di luar pagar halaman
SRIPOKU.COM, MURATARA - Devi Suhartoni dan Inayatullah ngantor hari pertama sebagai Bupati dan Wakil Bupati Musi Rawas Utara (Muratara), Senin (1/3/2021).
Devi langsung menyemprot pegawai tak disiplin dan tidak serius bekerja.
Salah satunya terlihat saat apel pagi di halaman kantor Bupati Muratara yang dimulai pada pukul 07.30 WIB.
Banyak pegawai baik ASN maupun TKS tak mengikuti apel karena terlambat.
Mereka berlari terbirit-birit, namun tetap berdiri di luar pagar halaman kantor bupati karena pagar sudah ditutup.
"Sejak saya menjadi wakil bupati selalu saya ingatkan semuanya harus disiplin, konsisten dan komitmen dalam bekerja," kata Devi.
"Yang tidak mau disiplin, tidak mau serius bekerja, maka berfikirlah hari ini, anda mau pindah silakan pindah," tegas Devi.
Menurut dia, kedisiplinan, konsisten, dan komitmen dalam bekerja sangat penting karena ASN sudah bersumpah saat dilantik bahwa senantiasa siap mengabdi untuk masyarakat dan negara.
Devi tidak ingin ada pegawai baik ASN maupun TKS yang bekerja hanya karena takut dengan dirinya.
Serta Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:

"Bapak ibu (pegawai) tidak bekerja untuk saya, bapak ibu bekerja untuk Kabupaten Muratara dan negara ini, saya hanya ditakdirkan untuk memimpin," katanya.
Devi mengaku terbuka terhadap kritikan dan masukan dari bawahannya bila ada kekeliruan atas kebijakannya.
Devi tidak ingin ada bawahannya yang menceritakan keburukannya dari belakang.
"Kalau dekat saya silakan berbicara apa pun terhadap pekerjaan saya, silakan kritik, silakan tegur, jangan berbicara di belakang," katanya.
Devi menambahkan, seluruh ASN yang masih tinggal di Kota Lubuklinggau mulai tanggal 1 April 2021 harus menetap di Kabupaten Muratara.
Tujuannya untuk meningkatkan kedisiplinan, efisiensi dan keefektifan dalam melayani masyarakat.
"Saya ingatkan seluruh ASN yang bekerja di Muratara mulai 1 April harus sudah tinggal di Muratara, tidak boleh lagi tinggal di Linggau," tegas Devi disambut tepuk tangan pegawai.
Menurut dia, bila seluruh ASN tinggal di Kabupaten Muratara juga akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal.
"Kalau seluruh ASN tinggal di Muratara, warung-warung kecil itu ada yang beli, Muratara bisa ramai tidak sepi, daerah ini mau maju," katanya.
Baca juga: TERCATAT Bupati Terkaya di Sumsel, Devi Suhartoni : Langsung Gawe, Aku Tahu Apa yang Mau Digawekan
Baca juga: Mengenal Sosok H Devi Suhartoni, Anak Dusun yang Terpilih Jadi Bupati Muratara, Dilantik Herman Deru
DIberitakan sebelumnya, Bupati Muratara Devi Suhartoni dan Wabup Innayatullah, menjadi salah satu kepala daerah Bupati dan Wakil Bupati terpilih di Sumsel hasil Pilkada 2020 lalu yang akan dilantik hari ini oleh Gubernur Sumsel Herman Deru di Griya Agung Palembang.
Selain kepala daerah lainnya yakni Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Kuryana Azis- Johan Anuar, OKU Timur Lanosim Hamzah- Yudha, OKU Selatan Popo Ali- Shoelihen Abuasir, Ogan Ilir (OI) Panca Wijaya Akbar- Ardani, Musi Rawas (Mura) Ratna Machmud- Suwarti.
Perlu diketahui ternyata Bupati Muratara Dewi Suhartoni merupakan Bupati terkaya di Sumsel.
Perlu juga dicatat, kekayaannya melampaui kekayaan milik Gubernur Sumsel saat ini Herman Deru yang dilaporkan berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
Devi Suhartoni yang merupakan politisi PDI Perjuangan ini, memiliki harta berkisar Rp 58.252.000.000 atau Rp 58,2 milyar (LHKPN 2020).
Update 1 Maret 2021. (https://covid19.go.id/)
Sedangkan Herman Deru memiliki harta sekitar Rp 34 milyar (berdasarkan LHLPN 2018).
Devi sendiri mengaku, setelah resmi menjadi orang nomot satu di Kabupaten Muratara, ia dan Innayatullah akan langsung bekerja untuk membangun Muratara lebih baik dan kesejahteraan rakyat bisa meningkat, mengingat ia sudah tahu apa yang diinginkan rakyat selama ini.
"Kalau mengenai program kerja 100 hari tidak ada, kita langsung gawe (kerja), karena aku sebelumnya wakil bupati jadi tahu apa mau digawekan," kata Devi disela- sela menjelang pelantikannya, Jumat (26/2/2021).
Suami dari Rita yang merupakan anggota DPRD Sumsel dari fraksi PDI Perjuangan ini mengungkapkan, jika pada awal bulan Maret 2021, pihaknya akan melakukan rapat koordinasi dengan Sekda, SKPD, Camat dan Kades yang ada di Kabupaten Muratara.
"Kemudian, ramah tamah dengan DPRD dan Muspida, itu yang akan aku lakukan dulu, kemudian dengan perusahaan yang ada di Muratara. Kenapa ini dilakukan karena ini stakeholder yang tertinggi,untuk menjalankan pemerintahan di Muratara," jelasnya santai.
Ditambahkan Devi, sesuai perintah negara selaku kepala daerah setelah resmi menjabat, ia diminta recoposisi dan refocusing anggaran yang ada, khususunya ia akan fokus dalam 3 hal. Yaitu penanganan Covid-19, infastruktur jalan dan kegiatan ekonomi kerakyatan.
Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sriwijayapost di bawah ini:
"Jelas, kita tidak bisa langsung tanpa ada recoposisi dan recofusing anggaran, karena menjalankan pemerintahan ini harus perencanaan yang benar dan anggaran yang ada itu sesuai aturan, klaua kita main langsung- langsung nanti negative fiscal daerah.
Jadi kita fokus penanganan Covid-19 dengan recofusing pada program- program mana yang paling penting untuk rakyat itu dulu.
Priorias lainnya jalan (infastruktur) dan perekonomian kerakyatan, jadi fokus penangan Covid-19 dan infasturktur jalan, kemudian ekonomi rakyat dan ini sesuai dengan janji- janji kampanye kita lalu," tandasnya.
Soal masalah kemiskinan yang ada di Muratara yang masih tinggi, ia menilai penanganan salah satunya dengan infastruktur jalan yang baik dan kegiatan ekonomi kerakyatan, yang bisa mendongkrak perekonomian rakyat.
"Pemerintah pusat mendorong pemerintah daerah, untuk mendorong penanganan covid-19 dan ekonomi kerakyatan. Artinya, kebutuhan lokal harus ditangani kami selaku kepala daerah," capnya.
Dilanjutkan Devi, ia pun mengajak semua pesaingan yang ada saat Pilkada lalu, untuk menghilangkan nuansa persaingan, dan mengajak semuanya untuk menatap Muratara lebih baik dengan pembangunan kedepan.
"Secara filosofi, dikampanye saja saya bilang (Muratara) rumah besar kita, artinya semua kita ajak untuk membangun Muratara dengan baik dan benar.
Sama Akisropi kita sudah ketemu namun Syarif belum, tapi nanti kita akan ada pertemuan, bagaimapun beliau orang tua dan memiliki pengetahuan terkait Muratara, jadi kita rangkul semua sebab filosoffi konsepnya rumah besar Muratara," tandasnya.
Selain itu, Devi pun nantinya menyatakan setiap kebijakan yang diambil bersama Innayatullah, akan tetap sesuai aturan yang ada.
"Termasuk soal utang yang ada di Pemkab Muratara, itukan artinya hutang Pemda dan harus diselesaikan dengan menyelesaikan secara legal standing, dimana legal standing nanti apa? dan saya tidak akan mengambil keputusan tanpa legal standing, karena kita semuanya dibalut dengan hukum dan aturan," pungkasnya.(Rahmat-Arief/TS)
Jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:
