Berita Lubuklinggau

Bukan Walikota atau Kapolres, Sosok Wanita Ini yang Pertama Kali Disuntik Vaksin di Lubuklinggau

Rina mengaku saat tidak divaksin tidak ada rasa sakit sama sekali, bahkan tidak seperti vaksin-vaksin yang pernah diikutinya sebelumnya

Editor: Welly Hadinata
Tribun Sumsel/Eko
Yetti Oktarina menjadi orang pertama yang dilakukan vaksinasi di Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan (Sumsel), Senin (1/2/2021). 

SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU - Yetti Oktarina menjadi orang pertama yang dilakukan vaksinasi di Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan (Sumsel), Senin (1/2/2021).

Ketua TP-PKK Kota Lubuklinggau ini  diberikan vaksinasi bersama 22 pejabat dan kepala Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) di auditorium eks Pemkab Musi Rawas di Kota Lubuklinggau.

Setelah acara launching, Rina mengaku saat tidak divaksin tidak ada rasa sakit sama sekali, bahkan tidak seperti vaksin-vaksin yang pernah diikutinya sebelumnya.

"Tidak ada rasa sama sekali dan tidak sepegal suntikan vaksin lain. Karena saya juga sering disuntik vaksin flu, jadi tidak sepegal itu," ungkapnya pada wartawan.

Hanya saja Rina mengaku cukup terekejut, ketika jarum suntik disuntikkan dilengannya, sementara selebihnya Rina mengaku tidak ada rasa sama sekali.

Bahkan setelah dilakukan obrservasi selama 30 meniti, Rina juga mengaku tidak ada gejala apa pun. Itulah Rina meminta masyarakat untuk percaya bahwa vaksin itu aman untuk masyarakat.

Baca juga: Emak-emak di Lubuklinggau Bingung, Stok Cabai Merah Sudah Putus 2 Hari: Tembus Rp60 Ribu per Kg

Baca juga: Pengusaha Kebun Sawit Asal India Nikahi Wanita Lubuklinggau, Permudah Urusan Bisnis dan Perizinan

"Bahwa vaksin ini tidak akan mencelakan masyarakat, yakinlah vaksin ini baik untuk masyarakat," ujarnya.

Rina juga meminta masyarakat sebelum divaksin untuk memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh pemerintah, ketika dinyatakan memenuhi syarat segeralah lakukan vaksin.

"Pastikan diri kita memenuhi syarat untuk divaksin, begitu kita memenuhi syarat segeralah lakukan vaksin," ungkapnya.

Sementara Wali Kota Lubuklinggau SN Prana Putra Sohe meminta masyarakat dan para pejabat untuk tidak takut di vaksinasi, karena tidak mungkin Presiden membunuh rakyatnya yang adanya bagaimana memenuhi protapnya.

"Yang tidak diperbolehkan apa-apa saja, saya ingin kemarin segera dilakukan screening dulu, termasuk istri saya, karena saya Pak Kapolres dan Pak Dandim alumni semua," ungkapnya wali kota yang biasa dipanggil Nanan ini.

Akhirnya kemarin dilakukan kerjasama dengan RS Ar Bunda melakukan screening dengan harapan, sebelum disuntik bisa jujur, ini untuk menghindari kejadian hal-hal yang tidak diinginkan.

Baca juga: Buatan Korea dan Hati-hati ada Kerbau yang Melintas, Ini Asal-usul Jalan Simpang RCA Lubuklinggau

Baca juga: Peyebab Angka Pengangguran di Kota Lubuklinggau Meningkat 2,75 Persen Pada 2020

"Seperti kejadian baru divaksin nanti sudah terpapar, kemudian ada penyakit bawaan, itu yang tidak kita inginkan, dan memang itu dilarang aturannya sudah ada," ujarnya.

Untuk itu, Nanan menekankan kepada seluruh petugas kesehatan untuk melakukan hal yang sama, lebih baik agak lambat dan tidak terburu-buru dari pada hasilnya tidak maksimal.

"Jadi puskesmas nanti bila yang tidak mau tidak usah, tolong dicatat apabila takut kita mintak kepala dinas kesehatan diselesaikan, tidak mempan saya langsung, tidak mempan Sekda terakhir polisi," ujarnya.

Nanan pun meminta jangan sampai nakes membuat kesan dimasyarakat nakes sendiri takut, hal-hal semacam itu tidak boleh apalagi nakes sendiri sangat faham.

"Nakes ini sangat faham apa fungsi vaksinasi, jadi saya mintak bermuluk muluk dan ini cara yang terbaik berdasarkan ketentuan yang ada," ungkapnya. (Joy/TS)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved