Berita Lubuklinggau
Buatan Korea dan Hati-hati ada Kerbau yang Melintas, Ini Asal-usul Jalan Simpang RCA Lubuklinggau
Pemerhati Sejarah Lubuklinggau, Suwandi mengatakan bahwa asal-usul nama dari sebutan Simpang RCA adalah kebiasaan dari masyarakat Kota Lubuklinggau
SRIPOKU.COM,LUBUKLINGGAU - Simpang RCA sebuah nama pertigaan di Kota Lubuklinggau Sumatra Selatan (Sumsel) yang namanya terkenal di Bumi Silampari.
Bagaimana tidak, tempat ini terus dilewati setiap kali melintas ke berbagai tujuan baik menuju Provinsi Bengkulu atau Provinsi Jambi.
Bahkan dipertigaan ini pula polisi setiap pagi dan sore selalu berjaga mengatur kendaraan lalu lintas sekaligus menegakkan peraturan lalulintas.
Bagi kalangan aktivis mahasiswa dan aktivis sosial Simpang RCA merupakan sebuah tempat bersejarah, karena di tempat ini selalu dijadikan tempat menggelar aksi dan penggalangan dana.
Termasuk bagi para pengemis, anak jalanan dan manusia silver, Simpang RCA merupakan surga bagi mereka, setiap sore menjelang petang tempat ini selalu dipenuhi orang untuk meminta-minta.
Namun siapa sangka simpang tiga yang yang paling terkenal ini memiliki sejarah panjang.
Simpang RCA dulu adalah sebuah pertigaan biasa di kota ini.
Baca juga: Peyebab Angka Pengangguran di Kota Lubuklinggau Meningkat 2,75 Persen Pada 2020
Baca juga: Dua Toko Ini Menjual Peralatan Badminton Lengkap di Lubuklinggau
Baca juga: Keluhan Warga Lubuklinggau, Pupuk Bersubsidi Sulit Didapat: Terancam di Masa Tanam
Pemerhati Sejarah Kota Lubuklinggau, Suwandi mengatakan bahwa asal-usul nama dari sebutan Simpang RCA adalah kebiasaan dari masyarakat Kota Lubuklinggau kala itu.
Ia bercerita RCA adalah sebuah perusahaan asal Korea yang membangun jalan dari Kota Lubuklinggau sampai Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) hingga Sorolangun Provinsi Jambi.
"Jalan RCA itu dibangun sekitar awal 1980-an. RCA itu perusahaan asal Korea yang membangun jalan dari simpang tiga itu (RCA) sampai ke Muratara bahkan Jambi," ungkapnya, Rabu (27/1/2021).
Semenjak jalan Simpang RCA itu selesai dibangun dan warga yang melintas kerap menyebutnya sebagai Simpang RCA. Sejak saat itulah pertigaan itu dikenal sebagai Simpang RCA.
"Sejak saat itu warga Kota Lubuklinggau ketika hendak mengarah kepertigaan itu selalu menyebut Simpang RCA sampai dengan saat ini," ujarnya.
Ia mengungkapkan, sebetulnya antara Lubuklinggau -Sarolangun provinsi Jambi sudah terdapat jalan lama yang menghubungkan antara satu desa dengan desa yang lainnya.
"Karena letak desa ini rata -rata berada di pinggir sungai, sehingga jalan lama yang mengikuti aliran anak sungai ini perlahan-lahan ditinggalkan," tambahnya.
Penelusuran Tribunsumsel Istimewanya Jalan RCA.