Ditemukan Kelaparan

Miris dan Memilukan,Nenek Usia 80 Tahun dengan Tubuhnya Tinggal 'Tulang', Ditemukan Kelaparan

Sang nenek yang sudah berusia 80 tahun ini ditemukan sebatang kara di dalam rumahnya, Desa Pangkat Rejo Sugio, Lamongan,Jawa Timur.

Editor: Salman Rasyidin
Instagram @poernomo_dtt
Nenek berusia 80 tahun ditemukan sebatang kara di dalam rumahnya, Desa Pangkat Rejo Sugio, Lamongan, Jawa Timur. Bahkan saat ditemukan, nenek bernama Mbah Muntialah itu dalam kondisi kelaparan. 

Namun dalam video berikutnya, tampak bantuan yang dimotori oleh Aipda Purnomo Anggota Polsek Babat Polres Lamongan Polda Jawa Timur, itu berhasil mengumpulkan donasi.

Bahkan donasi itu mencapai hingga Rp 12 juta.

Kemudian uang hasil donasi diberikan kepada kepala desa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Mbah Muntialah.

"Alhamdulillah, sore ini kami menyerahkan donasi sebesar 12 juta dan kami pasrahkan ke pihak desa. Kedepan Mbah Muntialah akan dijaga dan dirawat oleh satu orang yang mana seluruh biaya akan ditanggung oleh pihak desa," jelas Aipda Purnomo.

"Terimakasih buat semua donatur yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu semoga berkah barokah," tambahnya.

Ilustrasi Penyidik KPK menunjukkan barang bukti uang hasil suap saat konferensi pers terkait operasi tangkap tangan (OTT) KPK dalam kasus dugaan suap bantuan sosial (bansos) Covid-19 di Kantor KPK, Jakarta Selatan, Minggu (6/12/2020) dini hari. KPK menetapkan lima tersangka termasuk Menteri Sosial, Juliari P Batubara terkait dugaan suap bantuan sosial Covid-19 dan mengamankan total uang sejumlah Rp 14,5 miliar yang terdiri dari mata uang rupiah dan mata uang asing. Rinciannya yakni Rp 11,9 miliar, USD 171
Ilustrasi Penyidik KPK menunjukkan barang bukti uang hasil suap saat konferensi pers terkait operasi tangkap tangan (OTT) KPK dalam kasus dugaan suap bantuan sosial (bansos) Covid-19 di Kantor KPK, Jakarta Selatan, Minggu (6/12/2020) dini hari. KPK menetapkan lima tersangka termasuk Menteri Sosial, Juliari P Batubara terkait dugaan suap bantuan sosial Covid-19 dan mengamankan total uang sejumlah Rp 14,5 miliar yang terdiri dari mata uang rupiah dan mata uang asing. Rinciannya yakni Rp 11,9 miliar, USD 171 (Tribunnews/Herudin)

Data Ganda Penerima Bansos Tunai

WARTAKOTALIVE.COM, SERPONG - Sebanyak 90.173 Kepala Keluarga (KK) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tercatat sebagai penerima bantuan sosial tunai (BST) program jaring pengamanan covid-19. 

Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kota Tangsel, Wahyunoto Lukman mengatakan dari jumlah tersebut pihaknya telah menyalurkan bantuan senilai Rp 300.000 kepada 70.200 lebih penerimanya. 

"Angka yang sudah tersalur dari total 90.173 itu lebih kurang 70.200 sekian. Jadi sekitar 85 persen," kata Wahyu saat dikonfirmasi Warta Kota, Kota Tangsel, Jumat (22/1/2021).

Kendati telah tersalurkannya bantuan, pihaknya mengaku masih menemukan sejumlah data ganda penerima bansos tersebut. 

Tak hanya itu, pihaknya juga menemukan sejumlah data bermasalah bagi para penerima bansos jaring pengamanan sosial itu. 

"Jadi bukan hanya data ganda saja ya, total yang harus diperbaiki data termasuk yang meninggal, yang pindah dan ada yang perubahan NIK, jadi yang terdaftar masih pakai NIK dan data yang lama. Kemudian sekarang dia pakai yang elektronik NIK-nya baru. Itu data-data yang harus kita perbaiki, lebih kurang ada sekitar 7000-an," ucapnya. 

Diketahui, dalam penyaluran bansos tersebut dilakukan oleh pihak PT POS Indonesia yang dimulai pada tanggal 9 Januari 2021. 

Penyaluran bantuan yang awalnya dilakukan secara door to door mengalami sejumlah kendala oleh PT POS Indonesia. 

Hingga penyaluran BST jaring pengamanan sosial itu dilakukan dengan secara langsung melalui satu lokasi yang telah ditentukan kepada para penerima. 

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved